Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Keindahan Karst Raksaka di Gua Shihua yang Menakjubkan
13 November 2020 23:05 WIB
Tulisan dari Sintia Saeh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akhir pekan tiba, hati pun senang. Ya, saya sangat senang karena bisa melepas lelah setelah aktivitas di hari kerja yang padat. Kala itu musim dingin, tapi situasi itu tidak menghentikan kegembiraan saya untuk menjelajahi wisata alam di Beijing dan sekitarnya, tempat tinggal saya selama sekitar tiga tahun.
ADVERTISEMENT
Tiongkok sendiri terkenal dengan lanskap atau pemandangan karst. Apa itu karst? Menurut para ahli, karst adalah suatu wilayah daratan yang tersusun dari batu kapur atau batu gamping. Batu kapur, juga dikenal sebagai kalsium karbonat, adalah batuan lunak yang larut dalam air. Saat air hujan merembes ke dalam batu, batu itu perlahan terkikis. Bentang alam karst dapat terkikis dari atas atau dilarutkan dari titik lemah di dalam batuan. Di Tiongkok sendiri terdapat banyak sekali lanskap karst yang dianggap spektakuler di dunia.
Nah, kali ini saya berkesempatan mengunjungi salah satu gua karst yang terletak di distrik Fangshan, bagian Barat Daya Beijing, atau sekitar 50 kilometer dari kota Beijing. Gua karst yang saya kunjungi dikenal dengan nama Shihua Cave atau dalam Bahasa Indonesia disebut Gua Bunga Batu.
ADVERTISEMENT
Gua Shihua memiliki lebih dari 30 gua karst yang bervariasi. Berbagai gua ini terbentuk sekitar 490 sampai 450 juta tahun yang lalu atau dalam ilmu geologi masuk dalam periode Ordovician. Karst di sini tipikal yang terbentuk pada daerah iklim sedang Tiongkok Utara, dimulai sejak lebih dari 100.000 tahun yang lalu.
Hal ini sangat menarik karena lanskap yang terbentuk sejak zaman purba masih ada dan dapat dinikmati oleh masyarakat modern hingga saat ini. Yang lebih menarik lagi adalah ketika Pemerintah dan masyarakatnya berhasil melindungi dan memanfaatkannya sebagai kawasan wisata sehingga memiliki nilai ekonomis dengan berdirinya infrastruktur pendukung.
Gua ini merupakan kawasan wisata dengan pemandangan yang sangat indah sekaligus taman geologi nasional yang terkenal karena tamasya gua karst yang unik dan menyimpan berbagai informasi terkait penelitian geologi yang berharga.
Para pengunjung akan takjub begitu masuk ke dalam gua melihat keajaiban dan keindahan alam yang dipercantik dengan lampu berwarna-warni. Semua fitur alam terbuat dari batu stalaktit, stalagmit, ornamen berbentuk menyerupai tirai (stone curtain) dan berbentuk bunga.
Gua Shihua adalah gua karst dengan tujuh lapisan yang tersebar. Lapisan pertama hingga keenam adalah area pemandangan gua dan lapisan ketujuh adalah sungai bawah tanah. Terdapat belasan ruang gua besar yang saling berhubungan dengan lorong-lorong sempit yang tak terhitung jumlahnya, belasan ruang gua dan puluhan gua cabang dalam berbagai ukuran dan bentuk.
Gua shihua yang dengan temperatur yang tidak berubah sepanjang empat musim yakni sekitar 13 derajat celsius ini, memiliki stalaktit besar yang digantung dengan ketinggian 18 meter dan diameter 3 meter, terbesar di Tiongkok. Selain itu di gua ini bisa ditemukan moonmilk yang memiliki sejarah 10.000 hingga 50.000 tahun. Moonmilk atau suatu zat berwarna putih/krim terdapat di dalam batu kapur yang menyerupai bentuk teratai yang sangat indah.
Gua ini juga memiliki perisai batu terbesar dan tertipis di Tiongkok. Gua Shihua memiliki lebih dari 540 lapisan dan lebar 18 meter, dengan tirai batu terbesar yang menambah pesona gua yang luar biasa ini.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengalaman saya, jalan-jalan ke lokasi wisata Gua Shihua merupakan salah satu pilihan tepat menikmati liburan di Beijing dengan suguhan pemandangan alam karst yang luar biasa dan menyegarkan pikiran.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini