Konten dari Pengguna

Ada Apa dengan Bulan Mei?

Siti Aliya Rondonuwu
Mahasiswi Prodi Psikologi, Universitas Negeri Jakarta
28 Mei 2024 9:41 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Aliya Rondonuwu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Media sosial dihebohkan dengan keanehan yang ada di bulan Mei. Banyak netizen yang menganggap bahwa bulan Mei terasa begitu lama Selain itu, pada bulan ini juga banyak yang mengalami kekeringan yang sangat parah alias isi dompet semakin menipis. Termasuk saya juga, ehehe. Di ATM benar-benar sisa 7 ribu, huhuhu.
IG Story Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
IG Story Pribadi
Dikutip dari Indozone.id, psikolog asal Universitas Airlangga mengklaim bahwa bulan Mei terasa begitu lama dikarenakan orang-orang sudah tidak mempunyai lagi uang. Akibatnya, mereka bingung mau beli apa lagi atau mau ngapain lagi. Oleh karena itu, mereka merasa bosan dan menganggap bulan Mei terasa begitu lama. Apalagi fenomena ini muncul di akhir bulan, yang menandakan gajian pada bulan ini sudah hampir habis. Berdasarkan komentar dari para netizen, bulan Mei dirasa begitu lama dikarenakan pada bulan ini banyak cutinya alias tanggal merah. Mulai dari hari buruh, kenaikan Yesus Kristus, hingga hari raya Waisak bagi umat Budha. Dengan banyaknya cuti bersama, tentu mereka menghabiskan waktu dengan keluarga dengan berlibur. Hal inilah yang bisa menguras isi dompet Kesimpulannya adalah tidak ada yang namanya istilah bulan Mei terasa lama. Bulan Mei sama-sama berjumlah 30-31 hari dengan bulan lainnya. Jadi, mohon bersabar ya! Masih 3 hari lagi kok :)
ADVERTISEMENT