Konten dari Pengguna

Daya Tarik Sastra Populer terhadap Mahasiswa Sastra Indonesia

Siti Alma'idah
Mahasiswa Universitas Pamulang sastra Indonesia
30 Juni 2024 9:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Alma'idah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto pribadi : seminar Universitas Pamulang
zoom-in-whitePerbesar
Foto pribadi : seminar Universitas Pamulang
ADVERTISEMENT
Sastra populer adalah salah satu mata kuliah dari prodi sastra Indonesia yang mempelajari tentang perkembangan sastra. Dalam mata kuliah tersebut diberikan pelajaran tentang jenis karya sastra dari dulu hingga sekarang. Jenis karya sastra yang karyanya tidak memiliki perubahan oleh perkembangan zaman dan jika kita membacanya tidak ada rasa bosan serta memiliki makna mendalam dalam ceritanya adalah jenis karya sastra adiluhur, sedangkan jenis karya sastra populer adalah karya sastra yang memiliki tema serta fenomena yang sedang hits dan dibuat mengikuti perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Jurnal Karakteristik Sastra Populer dalam Novel Metropop, sastra populer dapat di identifikasi dari tema, teknik, Bahasa, dan gaya yang mengikuti pola yang sedang digemari pembaca. Jadi karya sastra populer adalah karya yang banyak menarik peminatnya, karya sastra ini akan terus berkembang mengikuti fenomena zaman. Semakin banyak penggemar dan peminatnya maka sebuah karya sastra populer akan mencakup tema yang sama pada suatu zaman, misalnya yang sedang banyak diceritakan adalah kisah romantis pada remaja era-90 maka rata-rata pembuat karya akan memiliki inspirasi yang sama sebagai sumber pembuatan sebuah karya sastra populer yang dimilikinya.
Beberapa contoh dari karya sastra populer seperti novel dari karya Pidi Baiq yaitu “Dilan: dia adalah dilanku 1990” dan film nya “Dilan 1990”. Kedua karya sastra tersebut dikatakan populer karena temanya adalah tentang percintaan remaja era-90 yang diceritakan oleh perempuan bernama Milea soal kekasihnya yang bernama Dilan, diawali dengan rilisnya novel Dilan 1990 pada tahun 2018 serta mulai digemari berbagai kalangan dan karena masyarakat sangat menyukai hal-hal romantis yang menjorok percintaan remaja pada tahun 90-an karena membuat nostalgia pembacanya, maka dibuatlah karya sastra populer film dengan judul “Dilan 1990” yang disutradarai oleh Fajar Bustomi dan Pidi Baiq. Dilan diperankan oleh Iqbal .D. Ramadhan dan Milea diperankan oleh Vanesha Prescilla, kedua bintang tersebut mendukung karya sastra populer itu meledak dan banyak sekali peminatnya karena akting yang dibawakan membuat para penonton terbawa suasana.
ADVERTISEMENT
Selain novel dan film, karya sastra populer juga terdapat pada lagu, salah satu lagu yang kerap masyarakat nikmati terutama anak muda berjudul “Tuhan sebut kita sia-sia” dari Amigdala. Lagu tersebut memiliki makna dalam yang cocok untuk menemani hari-hari anak muda zaman sekarang apalagi kalau sudah mulai gundah gulana terhadap kisah cintanya. Makna serta diksinya sangat menyentuh sepeerti salah satu lirik dari dalam lagu tersebut yaitu "Aku dingin, dan kau makin semarak menuang cuka diatas luka", bisa dipahami bagaimana rasanya ketika luka yang kita miliki malah dituangkan air cuka yang memiliki zat asam, begitu dalam makna diksi pada liriknya sehingga lirik tersebut menjadi bagian paling perih dalam hubungannya. Isi hati begitu perih tersebut dituangkan dalam sebuah lagu, pendengar yang menikmati mampu merasakan apa yang disampaikan oleh pembuat lagu. Walaupun liriknya tidak banyak akan tetapi lagu ini sangat menarik untuk didengarkan dan dijadikan daftar lagu favorit.
ADVERTISEMENT
Demikian menariknya mata kuliah sastra populer bagi mahasiswa, dengan adanya mata kuliah tersebut menyelami ilmu sastra akan lebih menambah pengetahuan kita bahwa sastra Indonesia bukan suatu hal yang membosankan, pendalaman materi yang mencakup ilmu serta makna bagi kehidupan cukup menjadi bahan pemikiran bagaimana sastra bisa berkembang dan memberikan pesan bagi hidup, oleh karena itu mahasiswa sastra Indonesia harus berbangga diri dan tetap mengeksplor semua ilmu pengetahuan yang dipelajari serta menginterpretasikan dalam kehidupan untuk bekal generasi sekarang dan generasi yang akan datang.