Antropologi Linguistik Bahasa Arab sebagai Bahasa Serapan

Siti Amanda
Mahasiswa Universitas Jember
Konten dari Pengguna
21 April 2022 19:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Amanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mungkin banyak orang awam yang belum mengenal antropologi. Secara antropologi hanya dipelajari di Perguruan Tinggi khususnya jurusan antropologi. Namun, antropologi juga dapat dipelajari secara otodidak melalui internet, jurnal, dan buku-buku yang berkaitan dengan antropologi.
ADVERTISEMENT
Apa itu Ilmu Antropologi? Secara etimologis, antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu atau wacana. Lebih sederhananya, antropologi adalah studi tentang karakteristik dan elemen dari semua jenis budaya yang dihasilkan dalam kehidupan manusia.
Seorang antropolog dapat mengejar karir di semua bidang yang berkaitan dengan manusia dan budaya. Banyak juga lulusan antropologi yang bisa bekerja di instansi pemerintah, bisnis, pemerintahan, lembaga pendidikan dan nonprofit.

Antropologi budaya merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang berusaha menjawab berbagai pertanyaan tentang manusia dalam status dan kedudukan sosialnya.

Antropologi membagi masalah penelitiannya menjadi beberapa subbagian. Karena kompleksnya ilmu antropologi, hampir dapat dipastikan bahwa para antropolog membutuhkan bantuan ilmu-ilmu lain untuk mempertajam penelitian ilmiah ini dan mendorong munculnya berbagai disiplin ilmu dalam kerangka penelitian antropologi.
ADVERTISEMENT
Antropologi juga terbagi menjadi beberapa disiplin ilmu. Salah satunya adalah antropologi linguistik, yaitu cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa dan budaya, terutama bagaimana bahasa digunakan sehari-hari sebagai alat komunikasi sosial.
Sederhananya, antropologi linguistik (linguistic anthropology) disebut dengan studi tentang budaya yang berhubungan dengan manusia, ini memiliki fitur bahasa dan dinamika yang dikandungnya. Laporan penelitian terkait bahasa sangat luas karena mencakup hampir semua kegiatan manusia. Sampai saat itu akhirnya linguistik menunjukkan gerakan menuju penelitian interdisipliner salah satunya adalah antropologi linguistik.
Antropolinguistik adalah cabang linguistik yang mempelajari variasi dan penggunaan bahasa dalam hubungannya dengan perkembangan waktu, perbedaan tempat komunikasi, sistem kekerabatan, pengaruh kebiasaan etnik, kepercayaan, etika bahasa, adat istiadat, dan pola-pola kebudayaan lain dari suatu suku bangsa. Antropolinguistik menitikberatkan pada hubungan antara bahasa dan kebudayaan di dalam suatu masyarakat seperti peranan bahasa di dalam mempelajari bagaimana cara seseorang berkomunikasi dengan orang lain dalam kegiatan sosial dan budaya tertentu, dan bagaimana cara seseorang berkomunikasi dengan orang lain secara tepat sesuai dengan konteks budayanya, bagaimana bahasa masyarakat dahulu sesuai dengan perkembangan budayanya ( Bandingkan Crystal, 1989:412)
ADVERTISEMENT
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahasa Indonesia juga merupakan bahasa pemersatu bangsa Indonesia. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa nasional. Tentunya bahasa Indonesia biasanya digunakan untuk komunikasi sehari-hari oleh warga negara Indonesia.
Bahasa Indonesia lahir dan berkembang dari bahasa Melayu yang telah lama digunakan sebagai bahasa komunikasi atau bahasa umum di hampir setiap wilayah Asia Tenggara. Selain itu, banyak kata bahasa Indonesia yang dipengaruhi oleh beberapa bahasa Arab.
Pengaruh Bahasa Arab di dalam Bahasa Indonesia
Kedudukan bahasa Arab di dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia yang dimulai sejak masuknya agama Agama Islam ke Tanah Air telah mengambil bagian dalam kehidupan masyarakat Indonesia, misalnya kata-kata yang berasal dari bahasa Arab yang telah masuk ke dalam bahasa Indonesia dalam bentuk yang bermacam-macam.
ADVERTISEMENT
Bahasa Arab memiliki peran penting dalam penggunaan bahasa Indonesia. Karena bahasa Arab cukup berpengaruh terhadap bahasa Indonesia dapat dilihat pada banyaknya kosakata Arab yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia, penggunaan aksara Arab baik pada bahasa Indonesia maupun bahasa daerah serta terjemahan Al Quran yang dipengaruhi oleh tata bahasa Arab.
sumber: dokumentasi pribadi
Kedudukan bahasa Arab di dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia
Bahasa Arab mulai digunakan oleh masyarakat Indonesia sejak awal masuknya agama Islam ke Nusantara. Masuknya agama Islam ke Nusantara juga turut mengambil bagian dalam kehidupan masyarakat Indonesia, tidak sedikit kata-kata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Arab.
Nama yang dipakai oleh orang Indonesia pun juga banyak berasal dari bahasa Arab terutama jika orang tersebut beragama Islam, contohnya: Abdullah, Abdul Lathif, Abdur Rahman, Ahmad, Muhammad, Mahmud, Hamid, Hamdani, Umar, ali, Saifullah, Saifuddin, Syamsuddin, Jamaluddin, Rahmi, Salim, Fakhri, Hidayat, Zainab, Fatimah, Siti Nurjannah, Husnul Khatimah, dll.
ADVERTISEMENT
Huruf Arab sebagai tulisan Melayu
Huruf Arab Melayu atau Jawi merupakan huruf Arab yang dipakai di Indonesia. Meskipun terdapat sedikit perbedaan karena ada beberapa huruf di bahasa Indonesia tidak ditemukan dalam bahasa Arab, namun huruf Hijaiyah yang dipakai oleh orang arab ini tetap menjadi acuan dalam penulisan huruf Melayu. Huruf Arab Melayu sudah lama tumbuh dan berkembang dalam sejarah peradaban nusantara yang teraktualisasi pada cerita-cerita rakyat, syair, hikayat, gurindam, pantun, petuah, dan lain-lain.
Pada awalnya, huruf Arab Melayu atau Jawi menjadi media universal di Nusantara yang dapat dilihat dari surat raja-raja Nusantara ditulis dalam aksara Arab Melayu atau Jawi, sebagian besar karya sastra Nusantara seperti Hikayat Hang Tuah, Hikayat Raja-Raja Pasai, dll ditulis menggunakan huruf Arab Melayu.
ADVERTISEMENT
Sebelum diajarkannya tulisan latin disekolah-sekolah, sebagian besar orang Indonesia menggunakan bahasa Arab untuk surat menyurat pada masa pendudukan Belanda di Indonesia. Bahkan tidak sedikit ditemukan orang Indonesia yang buta huruf tulisan latin namun mampu membaca dan menulis huruf Arab, sekurang-kurangnya mereka mampu membaca Al-Quran walapun pada saat itu orang yang tidak mampu membaca dan menulis huruf latin dianggap sebagai orang yang buta huruf.