news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Konsep Diri

Siti Atqiya
Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam - UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
Konten dari Pengguna
15 September 2022 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Atqiya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cover by Siti Atqiya
zoom-in-whitePerbesar
Cover by Siti Atqiya
ADVERTISEMENT
Setiap orang pasti menginginkan kesuksesan dalam hidupnya. Namun, untuk menggapai kesuksesan tersebut pastinya dibutuhkan rencana dan usaha yang kuat serta niat dan konsistensi yang tinggi. Seseorang juga harus bisa mengenali dirinya serta menerima segala kelebihan dan kekurangannya. Maka dari itu, konsep diri dibutuhkan sebagai jati diri seseorang dan konsep bagaimana dia bisa memanfaatkan segala kelebihan dan kekurangannya untuk mencapai kesuksesan. Tapi, tahukah kalian apa itu konsep diri? Mari kita simak penjelasannya!
ADVERTISEMENT

Pengertian Konsep Diri

Konsep diri merupakan salah satu metode atau sikap seseorang untuk mendeskripsikan diri sebagai individu yang memiliki karakter, prinsip, pemahaman, wawasan, dan cara pandang sebagai metode untuk berkembang dan meraih kesuksesan dalam menentukan arah dan tujuan hidupnya. Baron & Byrne mendefinisikan konsep diri sebagai skema diri atau asumsi mengenai kualitas individu yang meliputi penampilan fisik, psikis, dan akademik yang berkaitan dengan tujuan dan motif utama melakukan sesuatu untuk mencapai kesuksesan.
Konsep diri juga diartikan sebagai cara individu melihat dirinya secara utuh yang berkaitan dengan fisik, psikis, intelektual, sosial, dan spiritualnya. Singkatnya, konsep diri adalah sekumpulan informasi dan cara penggambaran diri yang kompleks yang dimiliki oleh seorang individu mengenai dirinya yang dipengaruhi oleh beberapa aspek.
ADVERTISEMENT

Aspek-aspek Konsep Diri

Berzonsky mengemukakan bahwa terdapat 4 aspek yang menjadi substansi konsep diri, yaitu:
a. Aspek fisik; meliputi penilaian individu terhadap sesuatu yang dimilikinya secara kasat mata.
b. Aspek psikis/mental; meliputi pikiran, perasaan, dan sikap individu terhadap dirinya sendiri.
c. Aspek moral; meliputi prinsip dan nilai-nilai yang memberi arti dan arah bagi kehidupan seseorang
d. Aspek sosial; meliputi bagaimana peran sosial yang dilakukan individu dan pengaruh terhadap terbentuknya konsep diri.

Faktor-faktor Konsep Diri

Konsep diri menjadi faktor penting dalam menentukan pola konsep komunikasi antar sesama individu maupun kelompok. Terdapat empat faktor psikologis yang memengaruhi konsep diri seseorang. Empat faktor tersebut adalah:
a. Faktor pengalaman; pengalaman dapat diartikan sebagai suatu perubahan perilaku akibat hal yang dialami sebelumnya.
ADVERTISEMENT
b. Faktor kepribadian; kepribadian didefinisikan sebagai suatu bentuk dari sifat dan karakter (motif, intelektual, pola pikir, perspektif) dari individu yang menentukan perilakunya.
c. Faktor sikap; sikap didefinisikan sebagai penilaian kognitif terhadap individu mengenai perasaan emosional dan kesiapan individu dalam memutuskan dan melakukan suatu tindakan atau aktivitas.
Konsep diri bukan berasal dari faktor genetika atau bawaan keturunan, tapi berasal dari pengalaman-pengalaman yang dialami individu dan membuat kepribadian dirinya berkembang secara terus menerus dan terdeferensiasi. Konsep diri juga terbentuk berdasarkan pengalaman dan interpretasi dari lingkungan, penilaian orang lain, tampilan, dan perilaku diri. Konsep diri yang berkembang dapat memengaruhi perilaku yang ditampilkan, hal ini dapat menentukan bagaimana orang lain memperlakukan dan katakan tentang seorang individu yang mana itu akan menjadi acuan untuk menilai dirinya sendiri sebagai pengembangan kepribadian.
ADVERTISEMENT
Hal yang membuat kepribadian individu berkembang adalah dasar dari konsep diri yang ditanamkan pada saat sedini mungkin pada kehidupan dan menjadi dasar perilakunya di kemudian hari. Perilaku baik yang diajarkan dan diterapkan akan berpengaruh pada pengembangan kepribadian yang membuat konsep diri individu menjadi baik. maka dari itu, konsep diri sangat berfungsi dalam pengembangan kepribadian individu untuk memperoleh kesuksesan dan menjadikan sosok pribadi yang lebih baik lagi.

Fungsi Konsep Diri

Menurut Jeanne Ellis Ormrod, konsep diri memiliki sejumlah fungsi atau peranan penting dalam pengembangan kepribadian seseorang. Konsep diri yang baik akan menjadikan hubungan individu di lingkungan sosialnya akan menjadi baik dan erat. dengan konsep diri yang baik pula akan membuat individu tersebut dapat menerima kelebihan dan kekurangan tentang dirinya. Maka demikian, konsep diri berperan penting dalam menentukan dan mengarahkan perilaku individu untuk mengembangkan dirinya menjadi sosok yang lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
Pengembangan kepribadian sangat bergantung pada konsep diri dan cara lingkungan berperilaku serta menerima keberadaan individu tersebut. Apabila lingkungan menerima dan memperlakukan individu dengan baik, maka akan terbentuk konsep diri dan menilai dirinya sangat berarti. Konsep diri yang positif bukanlah suatu kebanggaan besar mengenai diri, namun lebih berupa penerimaan diri. Seseorang yang mengonsepkan dirinya dengan positif akan menjadi individu yang mampu memandang dirinya secara positif, selalu optimis, berani mengambil resiko, dan percaya diri.
Seseorang yang memiliki konsep diri yang tinggi akan menggunakan potensi dan kemampuannya seoptimal mungkin dengan mengikuti dan menikmati setiap prosesnya dengan baik. Hal ini terlihat dari ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri dengan pengembangan kepribadian yang baik. Emmet dan Brooks mengatakan bahwa terdapat lima ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri dengan pengembangan kepribadian yang baik yaitu, Merasa yakin akan kemampuannya. Merasa setara dengan orang lain. Menerima pujian tanpa rasa malu. Menyadari bahwa setiap individu memiliki perasaan, keinginan, dan perilaku yang tidak semua disetujui oleh lingkungan. Dan mampu mengevaluasi dan memperbaiki diri atas kekurangan yang dimiliki (Emmet dan Brooks via Sukmawati & Ahmad, 2012).
ADVERTISEMENT

Membangun Konsep Diri

Untuk menjadi individu yang memiliki konsep diri dengan pengembangan kepribadian yang baik, maka seorang individu harus membangun konsep dirinya sendiri. Pudjijogyanti, dalam bukunya yang berjudul “Konsep Diri dalam Pendidikan” mengatakan bahwa pembentukan konsep diri antara laki-laki dan perempuan sangat berbeda. Konsep diri pada perempuan cenderung terbentuk dari keadaan fisik dan popularitas dirinya, sedangkan konsep diri pada laki-laki akan cenderung terbentuk pada kekuatan dan agresifitas dirinya.
Konsep diri juga dapat terbentuk berdasarkan persepsi individu mengenai sikap dan perilaku individu lain terhadap dirinya. Selain itu, Pudjijogyanti juga mengatakan bahwa dalam membangun konsep diri, terdapat 2 komponen yang memengaruhinya, yaitu komponen kognitif dan komponen afektif. Komponen kognitif berupa pemahaman, keyakinan, dan pengetahuan, individu mengenai diri sendiri sehingga terbentuk gambaran diri (self-picture) dan citra diri (self-image). Komponen afektif berupa penilaian terhadap diri sendiri sehingga terbentuk penerimaan diri (self-acceptance) serta penghargaan diri (self-esteem).
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, untuk membangun konsep diri, seorang individu harus memiliki kesadaran diri serta mampu belajar dari pengalaman hidup yang telah dilalui atau belajar melalui interaksi atau berkomunikasi dengan lingkungannya. Hal ini bertujuan untuk membangun konsep diri dengan melakukan penerimaan diri yang dapat dievaluasi secara keseluruhan, lalu membentuk harga diri (self-esteem) dan percaya diri (self-confident).

Konsep Diri & Percaya Diri

Konsep diri dan percaya diri merupakan dua hal yang saling berkaitan satu sama lain. Percaya diri menjadi salah satu kunci seorang individu meraih kesuksesan. Berkaitan juga dengan konsep diri yang menjadi salah satu penentu kesuksesan seseorang.

Daftar Pustaka

Dongoran, D., & Boiliu, F. M. (2020). Pergaulan Teman Sebaya dalam Pembentukan Konsep Diri Siswa. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 6(2), 381-388. doi:https://doi.org/10.31949/educatio.v6i2.560
ADVERTISEMENT
Helmi, A. F. (1999). Gaya Kelekatan dan Konsep Diri. Jurnal Psikologi, 26(1), 9-17. doi:10.22146/jpsi.6995
Nur, I. F., & Ekasari, A. (2008). Hubungan antara Konsep Diri dengan Kecerdasan Emosional pada Remaja. SOUL: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 1(2), 15-31. Diambil kembali dari https://jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/soul/article/views/614
Nurhaini, D. (2018). Pengaruh Konsep Diri dan Kontrol Diri dengan Perilaku Konsumtif terhadap Gadget. Psikoborneo, 6(1), 92-100.
Pudjijogyanti. (2008). Konsep Diri dalam Pendidikan. Jakarta: Arcan.
Sukmawati, S., & Ahmad, M. M. (2012). Konsep Diri dengan Konformitas terhadap Kelompok Teman Sebaya pada Aktivitas Clubbing. Jurnal Psikologi Undip, 1(1), 41-49.