news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dampak dari Harga BBM Naik Hingga Rencana Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Siti Rahma Nuraini
Mahasiswi prodi akuntansi di Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
Konten dari Pengguna
12 September 2022 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Rahma Nuraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga BBM memberikan kekhawatiran serta efek kurang baik bagi semua kalangan masyarakat, terutama kalangan menengah kebawah. Sejak di informasikan beberapa hari yang lalu melalui platform digital resmi setelah presiden melakukan konfrensi pers mengenai pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Naiknya harga BBM bersubsidi juga memberikan dampak terjadinya inflasi yang tinggi serta rencana kenaikan tarif cukai rokok.
ADVERTISEMENT
Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta Mukhaer Pakkanna mengatakan dalam tulisannya "dalam konteks kenaikan harga BBM, tentu telah berefek domino, bukan semata ke efek ekonomi, tapi juga sosial, budaya, dan lainnya. Efek ekonomi terkait peningkatan inflasi, yang di estimasikan akan mendekati angka dua digit".
Perekonomian Negara ini juga belum sepenuhnya bangkit dari penyerangan virus Covid-19, ditambah adanya kenaikan ini yang tidak terkendali, membuat daya beli masyarakat terhadap barang konsumsi rumah tangga menurun. Dampak ini juga mempengaruhi sektor pelaku UMKM, dimana sektor tersebut baru saja mulai pulih namun ketika ada informasi terkait BBM naik mereka harus memutar otak bagaimana caranya agar tetap bertahan. Tak lupa dengan adanya transportasi berbasis online dan jasa pengiriman barang mereka juga sudah menaikkan tarif harga.
Antrian pengisian BBM disalah satu SPBU Sawangan, Depok. Ilustrasi oleh : Siti Rahma Nuraini
Selain itu, menurut Sekretaris Jelustrasinderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Mujiburrohman keuntungan dari penjualan rokok naik sampai dengan 10% ketika belum adanya pandemi. Tetapi kini merosot hingga 6-7%. Hal ini disebabkan adanya kenaikan tarif cukai dalam beberapa tahun terakhir. Pada dasarnya pencapaian ekonomi akan berjalan seimbang dengan adanya kenaikan tarif cukai rokok, namun perlu diperhatikan agar tidak memberatkan pengusaha rokok, para pedagang, dan petani tembakau yang menyandarkan hidupnya pada barang ini.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, perlu adanya pemberian subsidi dan kompensasi BBM dari pemerintah secara merata dan harus tepat sasaran agar tidak ada kecemburuan sosial. Pemberian subsidi dan kompensasi BBM ini sangat berarti bagi masyarakat yang rendah dalam daya beli/miskin. Serta rencana kenaikan tarif cukai ini pemerintah perlu mengamati ulang dari pihak-pihak yang terkait.