Ini 15 Masalah Kesehatan Wanita Usia 30-an

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
25 Maret 2022 9:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ini 15 Masalah Kesehatan Wanita Usia 30-an
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak wanita di Indonesia yang sudah berkeluarga di usia 30-an. Biasanya, di usia ini wanita sedang sibuk-sibuknya dengan karir dan mengurus keluarga. Nah, sangat sibuknya sampai sampai tak ada waktu untuk mengurus dirinya sendiri, terutama kesehatannya. Bila ini terjadi pada kita, sekarang adalah waktunya yang tepat untuk memerhatikan kesehatan sebelum muncul banyak masalah kesehatan yang muncul di usia 30-an.
ADVERTISEMENT
Nah, setelah sadar akan pentingnya kesehatan, ternyata ada lho beberapa masalah kesehatan yang sering dialami wanita di usia 30an. Apa aja sih?
1. Kelebihan berat badan
Ternyata, metabolisme tubuh mulai melambat di usia 30-an, sehingga membuat berat badan akan cukup cepat meningkat. Risiko bila kita mempunyai berat badan yang berlebih, yaitu munculnya penyakit seperti jantung, radang sendi, obesitas, dll.
2. Kanker serviks
Menurut Center for Disease Control, terdapat 78% kasus kanker serviks yang terjadi pada usia di bawah 40 tahun. Itu artinya, kasus kanker serviks banyak didiagnosa pada rentang usia 30-39 tahun. Kanker serviks ini akan lebih mudah diobati bila ditemukan sejak awal. Sehingga, The American Cancer Society merekomendasikan bahwa mulai usia 30, wanita harus diskrining dengan tes Pap Smear setiap lima tahun.
ADVERTISEMENT
3. Tendinitis
Tendon adalah jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang. Seiring bertambahnya usia, tendon wanita cenderung menjadi kurang elastis, sering kali menyebabkan cedera karena penggunaan berlebihan dan gerakan yang berulang. Nah, ini juga sering dialami ibu baru yang tangannya sering digunakan untuk menggendong dan menyusui hingga seperti terkilir. Baca cara penanganannya di sini.
4. Penyakit jantung
Penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu di kalangan wanita, dan korbannya semakin muda dari tahun ke tahun. Faktanya, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Circulation, jumlah total serangan jantung menurun di antara orang dewasa berusia antara 35 dan 75 tahun, jumlah wanita muda yang mengalami serangan jantung meningkat sekitar 31%, dan serangan jantung terjadi di usia berkisar dari 35 sampai 54 tahun.
ADVERTISEMENT
5. Radang sendi
Menurut Arthritis Foundation, usia rata-rata timbulnya arthritis terjadi antara usia 30 dan 60 tahun, yang berarti banyak wanita berusia 30-an akan mengalami hal ini.
6. Kecemasan
Gangguan kecemasan terjadi pada 18,1 persen populasi orang dewasa di Amerika Serikat, dengan banyak individu berusia di atas 30 tahun yang mengalami kondisi tersebut untuk pertama kalinya. Wanita sangat rentan mengalami kecemasan karena kondisinya yang berbeda dengan laki-laki.
7. Osteoporosis
Meskipun banyak orang berasumsi bahwa osteoporosis terutama menyerang orang tua, hilangnya kepadatan tulang umumnya terjadi pada wanita mulai usia 30-an, menurut Koushik Shaw, MD.
8. Diabetes
Faktanya, pada tahun 2015, jumlah diagnosis diabetes tipe 2 pada wanita dengan usia di bawah 44 tahun hampir sama dengan jumlah orang yang berusia di atas 65 tahun.
ADVERTISEMENT
9. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Meskipun dapat menyerang pada usia berapapun, banyak wanita yang mengalami gejala ISK di usia 30 tahun.
10. Batu ginjal
Batu ginjal mungkin terjadi saat memasuki usia 30-an. Hal ini terjadi karena seorang wanita dehidrasi, sering minum soda, kopi, dan teh dapat berkontribusi pada batu ginjal.
11. Tekanan darah tinggi
Menurut tinjauan dari National Longitudinal Study of Adolescent Health, 19% individu antara usia 24 dan 32 memiliki tekanan darah tinggi, dan risiko tersebut meningkatkan terjadinya penyakit jantung.
12. Rambut rontok
Jika rambut kita tidak terlihat tebal di usia 30-an itu disebabkan karena adanya fluktuasi hormonal, termasuk penurunan kadar estrogen, dapat menyebabkan kerontokan rambut, bahkan di antara wanita yang relatif muda.
ADVERTISEMENT
13. Infertilitas
Sekitar 10 persen wanita mengalami masalah infertilitas, dan jumlah itu terus meningkat setelah usia 30 tahun. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, kesuburan wanita mulai menurun secara bertahap tetapi signifikan pada usia 32 tahun.
14. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Ini berkaitan dengan bagaimana cara kita melakukan hubungan seksual. Jika berhubungan seksual aktif dan bergant-ganti pasangan, kemungkinan terjadinya PMS akan semakin besar.
15. Depresi
Menurut Anxiety and Depression Association of America, usia rata-rata onset untuk gangguan depresi persisten adalah 31 tahun, sedangkan gangguan depresi mayor cenderung muncul paling sering pada 32,5 tahun.
Bisakah dicegah?
Tentu saja bisa. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu mengurangi risiko penyakit dan menjaga kesehatan hingga usia 30-an dan seterusnya:
ADVERTISEMENT
• Jangan merokok atau menggunakan produk tembakau
• Hindari konsumsi alkohol
• Pantau indeks massa tubuh (IMT), tekanan darah, dan kolesterol
• Olahraga teratur
• Konsumsi vitamin dan suplemen yang mengandung vitamin C, vitamin D dan kalsium
• Pola makan yang sehat
• Pemeriksaan rutin dan pemeriksaan kesehatan dengan dokter
• Melakukan aktivitas seksual yang aman dengan menggunakan kondom (bila belum menikah)
• Lakukan pemeriksaan Pap Smear tiap 5 tahun sekali (bila sudah menikah atau sudah pernah berhubungan seksual)
• Kelola stres dengan baik, temui psikolog, bila membutuhkan
• Konsumsi air putih minimal 2 liter dalam sehari
Personal hygiene yang baik
Yuk ikuti tips ini, agar sehat di usia 30an!
ADVERTISEMENT
Photo created by katemangostar - www.freepik.com