Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Menarik, Inilah Sejarah Berdirinya SLB Muhammadiyah Gamping
17 Februari 2022 21:59 WIB
Tulisan dari SLB Muhammadiyah Gamping tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berdirinya SLB Muhammadiyah Gamping berawal dari gagasan Muhaimin, S.Ag., yang merupakan ketua PRM Ambarketawang Barat di tahun 2011. Gagasan yang ia sampaikan yaitu mendirikan SLB Muhammadiyah di daerah Gamping karena Muhaimin melihat keadaan anak yang berkebutuhan khusus. Gagasan tersebut disetujui pada saat rapat PCM dan selanjutnya didirikanlah gedung SLB Muhammadiyah Gamping pada tanggal 1 Juli 2011 di Bodeh, Ambarketawang, Gamping, Sleman. Kemudian ditunjuklah Muhaimin sebagai kepala sekolah pertama untuk SLB Muhammadiyah Gamping .
ADVERTISEMENT
SLB Muhammadiyah Gamping merupakan satu-satunya SLB Muhammadiyah yang berada di Sleman. Pada awalnya hanya memiliki 2 orang murid, kini SLB Muhammadiyah Gamping memiliki 38 orang murid dengan 23 murid laki-laki dan 15 murid perempuan yang terdiri dari tingkat SDLB, SMPLB, dan SMALB.
Gedung sekolah awal berjumlah 6 ruang sekat yang terdiri dari ruang guru dan kepala sekolah. Namun saat ini ruang sekat berjumlah 10 yang terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang guru, dapur, ruang musik, ruang perpustakaan, dan 5 ruang kelas. Selain itu terdapat juga fasilitas sekolah seperti mushola, kamar mandi, area bermain, dan parkir kendaraan guru.
Tujuan dari didirikannya SLB Muhammadiyah Gamping ini yaitu untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk mendapatkan pendidikan dan keterampilan, meghindari pengaruh pihak luar (terutama non muslim) dalam mendidik dan melatih anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan tujuan agar bergabung dengan agama mereka, serta memberikan bekal life skill bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) agar mereka dapat hidup mandiri di tengah masyarakat dan tidak menjadi beban bagi orang lain.
ADVERTISEMENT