Konten dari Pengguna

Menjaga Kerukunan Dalam Perbedaan Desa Linggoasri

Soffiyana Dwi Jupriyanti
Mahasiswa - UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan - Komunikasi dan Penyiaran Islam.
1 Oktober 2023 13:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Soffiyana Dwi Jupriyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pura Desa Linggoasri. Foto: Dok. Soffiyana
zoom-in-whitePerbesar
Pura Desa Linggoasri. Foto: Dok. Soffiyana

Desa Linggoasri

ADVERTISEMENT
Desa Linggoasri merupakan sebuah desa yang berlokasi di Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Mayoritas penduduk desa di Linggoasri bermata pencaharian sebagai petani dan juga memiliki potensi wisata, terutama di bidang wisata alam dengan suasana desa yang sejuk dan asri ini cocok untuk sekedar berwisata bersama keluarga, teman, atau dengan pasangan. Penduduknya menganut beberapa agama yaitu Islam, Buddha, Hindu dan Kristen yang terdapat dalam beberapa pedukuhan seperti di dukuh Bojonglarang, dukuh Sadang, dukuh Linggo, dukuh Rejosari dan dukuh Yosorejo. Desa Linggoasri dapat dikatakan sebagai nusantara kecil dengan karakteristik yang bagus dalam masyarakatnya yang berlangsung dengan rukun. Hal ini mencerminkan bahwa masyarakat desa Linggoasri mempunyai semangat toleransi yang kuat, sehingga pentingnya menjaga kerukunan dalam perbedaan.
Wawancara warga desa Linggoasri. Foto: Dok. Hilmatul

Pentingnya menjaga kerukunan dalam perbedaan

ADVERTISEMENT
Menjaga kerukunan dalam perbedaan ini merupakan suatu poin yang sangat penting, apalagi di zaman modern sekarang ini. Di mana suatu perbedaan terkadang menjadi suatu permasalahan yang kompleks dan beragam, tetapi tidak dengan masyarakat desa Linggoasri. Masyarakat desa Linggoasri dengan perbedaan agamanya menjadi salah satu tantangan menjaga kerukunan dalam perbedaan. Namun, tantangan ini dapat diatasi dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada. Mereka dengan keberagaman keyakinannya masyarakat desa Linggoasri mampu hidup berdampingan, saling menghargai dan menghormati keberagaman perbedaan, sehingga masyarakat di desa Linggoasri ini dapat hidup dengan rukun dalam perbedaannya.
Dengan pendekatan sosiologi komunikasi, interaksi dianggap sebagai faktor penting untuk menjaga kerukunan dalam perbedaan di desa Linggoasri. Dalam hal ini untuk menjaga kerukunan dalam perbedaan dapat dilakukan dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dapat mempererat hubungan antar masyarakatnya. Seperti melalui kegiatan sosial masyarakatnya yaitu dengan diadakannya kerja bakti, gotong royong, santunan anak yatim, dan pembangunan fasilitas di dalam masyarakat Linggoasri. Salah satunya dalam pembangunan masjid di desa Linggoasri mereka yang non muslim juga ikut membantu dalam pembangunanya. Adapun kegiatan santunan anak yatim yang diadakan setiap bulan muharram di Linggoasri ini tidak hanya muslim saja yang diberikan santunan ataupun sumbangan tetapi mereka yang non muslim juga ikut diberikan santunan, sehingga kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kepedulian sosial dan kebersamaan di antara masyarakat Linggoasri. Hal ini mengajarkan kita untuk saling membantu tanpa membeda-bedakan keyakinan. Selain itu, dalam tradisi budaya umat hindu ( pawai ogoh-ogoh) sebelum Hari Raya Nyepi warga desa Linggoasri yang muslim juga ikut membantu dalam mengatur jalan, sehingga jalanan di desa Linggoasri aman dan pawai ogoh-ogoh berjalan dengan baik.
ADVERTISEMENT
kerukunan dalam perbedaan juga dapat membantu mengurangi konflik, membantu masyarakat untuk saling bekerja sama dalam memecahkan permasalahan atau konflik yang dihadapinya, membantu membangun kehidupan sosial yang harmonis, serta dengan adanya kegiatan yang dapat mempererat hubungan antar masyarakat dapat membantu untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di desa Linggoasri.
Dengan demikian, dari kegiatan-kegiatan yang ada di desa Linggoasri ini dapat menjadi contoh nyata dari bagaimana realitas sebuah agama dapat menjadi sumber inspirasi untuk berbuat baik dan dapat saling menjaga kerukunan dalam perbedaan dengan semangat kepedulian dan toleransi yang kuat. Hal ini dapat menjadi teladan serta dapat diperluas ke seluruh masyarakat sebagai usaha menciptakan masyarakat yang baik dan dapat menghargai perbedaan dalam keberagaman keyakinan dan budaya yang ada.
ADVERTISEMENT