Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Bank Sampah Perdana di Kampus UNTAG Surabaya
9 Januari 2022 11:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sofia Nailul tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
(Surabaya, 30 Desember 2021) Sampah masih menjadi masalah yang harus diperhatikan dalam pengelolaannya. Pengelolaan sampah yang buruk mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup yang ada. Maka dari itu, berbagai lembaga maupun organisasi kini telah banyak bermunculan untuk lebih aware terhadap masalah yang menyangkut banyak kehidupan ini. Terkadang, yang menjadi tantangan tersendiri bukan lah sampah itu sendiri, namun kesadaran masyarakat untuk turut peduli terhadap sampah yang ada. Masyarakat seolah-olah menyepelekan masalah sampah yang ada di lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, 6 Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya memberikan salah satu solusi melalui program kewirausahaan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang berfokus pada bidang pemilahan dan pengelolaan sampah. Para mahasiswa semester 5 ini bekerja sama dengan Bank Sampah Induk Surabaya yang terletak di Jalan Ngagel Timur No.26, RT.009/RW.06, Pucang Sewu, Kec. Gubeng.
Pada program ini, kedua kelompok mengikuti proses pemilahan dan pengangkutan langsung di beberapa Bank Sampah mitra yang ada di Surabaya, selain itu mereka juga melakukan sosialisasi ke berbagai warung yang berada disekitar kampus. Mereka pun melakukan sosialisasi mengenai pemilahan sampah yang akan dijual ke Bank Sampah Merdeka dan Bank Sampah Satya kelolaan dua kelompok itu kepada para mahasiswa lainnya maupun para dosen. Sampah-sampah yang telah dipilah sesuai jenisnya akan ditimbang dan uang hasil penjualan sampah itu akan diberikan kepada mereka yang telah menyetorkan sampahnya atau dapat pula disimpan terlebih dahulu oleh Bank Sampah sebagai tabungan nasabah. Setelah sampah ini terkumpul di gudang penyimpanan yang terletak di belakang kampus, sampah-sampah tersebut akan diangkut oleh pihak Bank Sampah Induk Surabaya yang akan mereka distribusikan kepada pihak yang akan membelinya untuk didaur ulang kembali.
ADVERTISEMENT
Terhitung ada hampir 30 nasabah yang menyetorkan sampahnya rutin dalam waktu satu bulan lebih. Tidak hanya warung, terdapat pula beberapa cafe dan sampah rumah tangga yang menjadi nasabah Bank Sampah Merdeka dan Bank Sampah Satya UNTAG Surabaya ini. Sampah yang disetorkan rata-rata berjenis gelas plastik, botol plastik, maupun kardus.
Adanya bank sampah ini sendiri merupakan perdana di UNTAG Surabaya, sehingga melalui program ini diharap berbagai warung dan warga kampus dapat lebih sadar mengenai pentingnya memilah sampah sehingga tidak menumpuk di Tempat Pembuangan Sampah yang dapat menyebabkan berbagai dampak buruk baik terhadap lingkungan maupun warga yang bermukim di sekitar Tempat Pembuangan Sampah tersebut. Selain itu, dengan penjualan sampah rutin kepada bank sampah, dapat menambah penghasilan warung-warung tersebut yang sebelumnya hanya membuang sampah warungnya begitu saja atau membayar tukang angkut sampah per-bulannya.
Selama kurang lebih satu bulan berjalannya Bank Sampah Merdeka dan Bank Sampah Satya di UNTAG Surabaya ini, kedua kelompok sudah mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp.800.000. Uang ini akan digunakan untuk pengelolaan Bank Sampah di UNTAG Surabaya lebih lanjut dan juga dibagikan kepada para mahasiswa yang turut mengelola Bank Sampah ini.
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin pagi (21/4) akibat stroke dan gagal jantung. Vatikan menetapkan Sabtu (26/4) sebagai hari pemakaman, yang akan berlangsung di alun-alun Basilika Santo Petrus pukul 10.00 pagi waktu setempat.