Konten dari Pengguna

Muhammadiyah Punya Banyak Tokoh Hebat, Sudah Kenal 'Mbah Zamura' ?

Sofia Nisrina
i'm a college student of universitas muhammadiyah yogyakarta (saya adalah mahasiswa universitas muhammadiyah yogyakarta)
16 Oktober 2024 19:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sofia Nisrina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Zaenal Mukhayat Rahman, biasa disapa Mbah Zamura saat menghadiri pertemuan keluarga Trah Kasan Mujari, di SD Muhammadiyah Blora pada 11 April 2024. Foto : Arsip Sofia Bunga
zoom-in-whitePerbesar
Zaenal Mukhayat Rahman, biasa disapa Mbah Zamura saat menghadiri pertemuan keluarga Trah Kasan Mujari, di SD Muhammadiyah Blora pada 11 April 2024. Foto : Arsip Sofia Bunga

Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yang menciptakan fasilitas-fasilitas masyarakat dengan kualitas dan pengelolaan yang patut diacungi jempol. Bagaimana bisa semua fasilitas itu berdiri? Tentu saja ada tokoh hebat dibalik masing-masing kisah. Mbah Zamura salah satunya.

ADVERTISEMENT
Lahir di Blora 1 Oktober 1936, Zaenal Mukhayat Rahman yang sering disapa Mbah Zamura adalah salah satu tokoh pemikir dan pencetus berdirinya Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang ada di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Begitu luar biasa pengalaman hidupnya. Bagaimana tidak, beliau pertama kali ditugaskan bekerja sebagai guru di Maluku dari tahun 1958 hingga 4 tahun selanjutnya. Beliau mampu survive ditengah pertempuran dan konflik di Maluku hingga kemudian berhasil kembali pulang ke Jawa dengan bantuan kapal militer Indonesia.
Usai kedatangannya dari Maluku, Mbah Zamura kembali pulang kepada Muhammadiyah. Mengingat pesan KH. Ahmad Dahlan,
Beliau mulai fokus memikirkan eksis-nya Muhammadiyah di salah satu daerah di Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Blora.
Ketika Mbah Zamura mencetuskan ide-ide fantastis nya untuk membangun berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Blora, sempat diherankan oleh saudara kandungnya. “Zamura iki ono ae acarane”, begitulah kakaknya bergurau sambil menggeleng-geleng kepala. Meski begitu, kakak-kakaknya tetap mendukung dan bangga terhadap ide mulia yang akan direalisasikan oleh adiknya.
ADVERTISEMENT
Dari situlah motivasi Mbah Zamura semakin meningkat. Keinginannya untuk menyebarluaskan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Blora akhirnya mulai terwujud. Memulai perjalananya dari menjadi kepala sekolah SMP Muhammadiyah Blora selama lebih dari 30 tahun sejak 1962, Mbah Zamura melebarkan sayap pemikirannya untuk melanjutkan pengadaan berbagai tempat belajar dan bidang amal usaha lainnya.
Mulai dari mendirikan SMA Muhammadiyah Blora, Panti Asuhan Putra & Putri Muhammadiyah, PKU Muhammadiyah Blora (yang pada awalnya adalah Rumah Sakit Bersalin), SMK Muhammadiyah 1 Blora, SMK Muhammadiyah 2 Blora, SMK Muhammadiyah 3 Blora, TPA (Tempat Penitipan Anak), BMT (Baitul Maal Wat-Tamwil), Pondok Pesantren MBS (Muhammadiyah Boarding School) Blora, dan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an).
Tak sampai disitu, beliau juga sempat menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Blora, dan Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Blora. Sampai saat ini, beliau masih aktif menjadi penasehat beberapa Amal Usaha Muhammadiyah di Blora.
ADVERTISEMENT