Konten dari Pengguna

Komunitas Ciliwung Depok: Menjaga Identitas dan Keberlanjutan Sungai

Muhammad Sopiyan
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta
24 Oktober 2024 9:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Sopiyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
photo by : Muhammad Sopiyan
zoom-in-whitePerbesar
photo by : Muhammad Sopiyan
ADVERTISEMENT
Sungai Ciliwung mengalir melalui wilayah Depok, menciptakan interaksi yang erat antara lingkungan alam dan masyarakat setempat. Kondisi di sepanjang sungai ini tidak hanya terhubung secara geografis, tetapi juga secara sosial dan budaya, menjadikan sungai sebagai pusat kehidupan.
ADVERTISEMENT
Komunitas Ciliwung Depok atau biasa disebut KCD terdiri dari berbagai kelompok masyarakat yang tinggal di sekitar sungai dan sebagai bentuk nyata dari kepedulian terhadap alam. Mereka memiliki identitas yang kuat, di mana sungai menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Aktivitas seperti memancing dan berdagang sering dilakukan di tepi sungai, menciptakan budaya yang unik dan tradisional.
Sungai Ciliwung sendiri berfungsi sebagai sumber mata pencaharian. Masyarakat memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya untuk mencari ikan, mengolah tanah di tepi sungai, dan mengembangkan usaha kecil.
Meskipun memiliki banyak manfaat, KCD menghadapi tantangan besar terkait lingkungan, seperti pencemaran dan penurunan kualitas air yang mengakibatkan populasi ikan disana berkurang. Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan sungai semakin meningkat. Banyak inisiatif komunitas yang diluncurkan untuk melakukan pembersihan dan penanaman pohon di sepanjang sungai, demi keberlanjutan ekosistem.
ADVERTISEMENT
Pentingnya pelestarian Sungai Ciliwung mendorong komunitas untuk lebih aktif dalam kegiatan edukasi. Program-program tentang pentingnya menjaga kebersihan dan konservasi lingkungan sering diadakan, melibatkan generasi muda agar mereka memahami nilai sungai dalam kehidupan mereka.
Kegiatan edukasi yang sering diadakan KCD diantaranya adalah ecobrick, kegiatan mengolah sampah menjadi benda layak pakai kembali. Ecobrick adalah kegiatan yang menggunakan sampah plastik yang dipotong kecil-kecil lalu kemudian dimasukkan kedalam botol untuk nantinya digunakan menjadi bahan pokok dalam pembuatan kursi, meja, tiang gapura dan lain sebagainya.
Selain ecobrick, kegiatan edukasi yang diadakan yakni edukasi mengenai ikan lokal yang ada di Ciliwung sendiri, dimana pada tahun 2019 masih ada 187 jenis ikan lokal yang ada, namun sekarang pada tahun 2023 jumlah ikan lokal menurun menjadi 18 spesias saja. KCD menghimabau kepada masyarakat khususnya yang ada di Ciliwung untuk menjaga keasrian dan habitat ikan-ikan lokal yang ada.
ADVERTISEMENT
Komunitas Ciliwung Depok memiliki hubungan yang mendalam dengan Sungai Ciliwung, menjadikannya sebagai sumber kehidupan, identitas, dan budaya. Dengan menjaga kelestarian sungai, mereka tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga memperkuat jalinan sosial yang telah terbangun selama bertahun-tahun. Melalui kerja sama dan kesadaran bersama, diharapkan sungai ini tetap menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Depok di masa depan.