Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ajian Gatotkaca Sebagai Raja Pringgodani
11 Desember 2023 19:03 WIB
Tulisan dari Sovinah Junnajah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gatotkaca adalah putra dari Bimasena dan Arimbi yang hendak dijadikan raja Pronggodani. Gatotkaca merupakan sebuah tokoh dalam lakon wayang yang memiliki ilmu atau ajian. Ajian ini membuat dirinya terkenal dengan berbagai kekuatannya, dan yang paling familiar adalah Gatotkaca sebagai lakon yang memiliki otot kawat tulang besi.
Lakon Gatotkaca sempat dipentaskan di Museum Wayang Kota Tua Jakarta dengan judul Gatotkaca Wisuda. Pementasan ini didalangi oleh Ki Kasmin Guno Carito dan disaksikan oleh berbagai kalangan mulai dari akademisi mahasiswa, sampai wisatawan asing. Hal ini begitu menarik karena menjadi sebuah perwujudan warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCO pada 2003 dan diakui dunia.
Dalam melakukan pementasan, Gatotkaca diceritakan memiliki banyak ajian dan ilmu yang memberikan kekuatan pada dirinya. Diantara kekuatan atau ajian yang dimiliki adalah Brajamusti. Ajian ini adalah ajian kuno Jawa sebagai salah satu ilmu tingkat tinggi.
Brajamusti adalah ajian yang menyusup dalam tangan kiri Gatotkaca dalam pertarungannya melawan Brajadenta. Seketika tangan kirinya menegang dengan uray yang mengeras. Kemudian, Gatotkaca secara spontan mengibaskan tangannya dan secara tidak sengaja menghantam dada Brajadenta.
Pertarungan itu diakhiri dengan kedua paman dari Gatotkaca yaitu Brajamusti dan Brajadenta tewas. Kepergian mereka berdua membuat Gatotkaca sedih dan meratapi, tanpa memikirkan bahwa ia telah menjadi calon raja Pringgodani tunggal.
Begitulah penjelasan singkat mengenai ajian atau kekuatan yang dimiliki oleh Gatotkaca. Sebagai lakon pewayangan yang memiliki beragam kekuatan dan dipercaya sebagai raja pringgodani. Namun, ditengah banyaknya kekuatan yang dimiliki, ia tetap menanamkan sikap yang baik. Ia mementingkan kebaikan bersama dibanding keuntungan dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT