Cargo Cult Science: Praktik yang Tampak Ilmiah, tapi Tak Mematuhi Metode Ilmiah

Suwanda Priyadi
Mengajar di Fakultas Psikologi UMS
Konten dari Pengguna
21 Februari 2024 5:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suwanda Priyadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penulis. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penulis. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cargo cult science adalah istilah yang digunakan oleh fisikawan terkenal, Richard P. Feynman, dalam pidato wisuda di California Institute of Technology pada tahun 1974.
ADVERTISEMENT
Dalam pidato tersebut, Feynman berpesan kepada wisudawan bahwa mengadopsi penampilan penyelidikan ilmiah tanpa sikap kritis terhadap diri sendiri akan gagal menghasilkan hasil yang reliabel.
Istilah cargo cult science terinspirasi oleh praktik kultus kargo (cargo cult) yang terjadi selama Perang Dunia II di Pasifik Selatan. Suku-suku di wilayah tersebut membangun landasan pacu pesawat artifisial dengan harapan akan mendatangkan pesawat asing yang membawa kargo berharga—seperti saat Perang Dunia II.
ADVERTISEMENT
Meskipun landasan pacu tersebut tampak mirip dengan yang sebenarnya, pesawat tidak pernah datang. Analogi ini digunakan oleh Feynman untuk menggambarkan praktik ilmiah yang hanya meniru bentuk tanpa substansi metode ilmiah yang benar. Dalam konteks kultus kargo, mereka tidak mempelajari dan memahami mengapa pesawat kargo tak pernah datang.
Menurut Feynman, hal terpenting yang hilang dari cargo cult science adalah integritas ilmiah. Sebuah prinsip pemikiran ilmiah yang berhubungan dengan kejujuran secara menyeluruh.
Misalnya, ketika melakukan suatu penelitian, maka harus melaporkan hal-hal yang mungkin membuat hasilnya tidak valid. Termasuk di antaranya yakni apa yang menurut Anda benar, hal lain yang mungkin dapat menjelaskan temuan tersebut, dan hal-hal yang telah diubah dari penelitian sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Feynman juga menekankan bahwa detail yang menimbulkan keraguan terhadap penafsiran harus dijelaskan—terlebih jika Anda mengetahui adanya keterbatasan dari penelitian tersebut. Lebih lanjut, Anda juga sebaiknya menjelaskan pula apabila mengetahui sesuatu yang kurang, atau mungkin salah.
Misalnya, ketika membuat sebuah teori, mendiseminasikan, atau mempublikasikannya, maka harus mencantumkan semua fakta yang tidak mendukung teori tersebut, selain fakta-fakta yang mendukung teori tersebut.
Sederhananya, integritas ilmiah ialah memberikan semua informasi untuk membantu orang lain dalam menilai kontribusi Anda, bukan hanya informasi yang mengarah pada hipotesis yang Anda buat.
Feynman menegaskan bahwa kebenaran akan terungkap. Orang lain akan mereplikasi penelitian Anda dan mencari tahu apakah Anda benar atau salah. Bahkan, alam semesta akan turut serta memberikan petunjuknya.
ADVERTISEMENT
Meskipun Anda mendapatkan ketenaran dan kegembiraan sementara, Anda tidak akan mendapatkan reputasi yang baik sebagai ilmuwan jika tidak berhati-hati dalam pekerjaan semacam ini.
Dan integritas seperti inilah, kepedulian untuk tidak membodohi diri sendiri, yang tidak ada dalam banyak penelitian cargo cult science.
Di akhir pidatonya, Feynman menyampaikan harapannya agar semua wisudawan beruntung, berada di suatu tempat di mana mereka bebas untuk menjaga integritas ilmiahnya. Suatu tempat di mana mereka tidak merasa terpaksa untuk mempertahankan posisi dalam organisasi, atau dukungan keuangan, dan sebagainya, hingga kehilangan integritasnya.