Sosialisasikan Kehidupan di SMA, SMP Alkautsar Temanggung Undang 4 SMA & SMK

SMP Alkautsar Temanggung
Sekolah Islami Berbasis Internasional dengan Menerapkan 3B (Bahasa Arab - Inggris - Mandarin) dan Membiasakan 3T (Tahsin, Tahfidz, Tadabur). Qurani Mumpuni Migunani
Konten dari Pengguna
11 April 2023 8:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SMP Alkautsar Temanggung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Minimnya informasi sahih dan terpercaya tentang dinamika dan kehidupan belajar di SMA untuk siswa SMP, membawa dampak yang tidak sederhana. Dari sekedar tidak paham proses penerimaan peserta didik baru di SMA tersebut hingga ketidaktahuan kurikulum yang diimplementasikan di sekolah. Akibatnya siswa lulusan SMP tidak siap untuk masuk ke level pendidikan berikutnya.
Sosialisasi Kehidupan Belajar di SMA/SMK di SMP Alkautsar Temanggung oleh para narasumber (foto: pribadi)
“Semestinya anak-anak kelas 9 sudah dikenalkan bagaimana proses dan dinamika belajar di SMA sedini mungkin. Selain sebagai konsekuensi dari penyebutan kelas dan jenjang di sekolah, juga akan mempersiapkan psikologi anak-anak ketika nanti masuk SMA,” tandas Imam Kholaemi, waka humas SMA Negeri 1 Temanggung dalam paparannya pada acara Sosialisasi Kehidupan Belajar di SMA/SMK yang diselenggarakan SMP Alkautsar Temanggung beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Acara yang menghadirkan 4 orang narasumber dari SMA 1 Temanggung, SMA 2 Temanggung, SMK 1 Temanggung dan SMA 1 Magelang ini dirancang untuk memberikan wawasan dan informasi seluas-luasnya mengenai dunia SMA/SMK langsung dari tangan pertama kepada para siswa dan wali siswa kelas 9 SMP Alkautsar Temanggung.
“Meskipun sangat mudah kita peroleh, namun tak jarang informasi mengenai dunia SMA/SMK hanya sepotong-sepotong, tidak rinci dan kredibilitas sumbernya tidak terpercaya. Akibatnya bukan kebenaran yang kita peroleh, tapi justru kebingungan. Baik orang tua maupun anak-anaknya,” tegas Mohamad Kurniawan, Ketua Yayasan Alkautsar Temanggung, saat membuka acara tersebut.
Suasana bekajar di luar kelas di SMK N 1 Temanggung (foto: pribadi)
Bapak Imam Kholaemi, Waka Humas SMA 1 Temanggung membeberkan lika-liku proses pendaftaran masuk ke SMA negeri secara umum di wilayah kabupaten Temanggung. “Selain jalur zonasi, masih ada jalur-jalur penerimaan yang lain. Seperti jalur prestasi dan afirmasi,” jelas Pak Imam kepada para murid dan orang tua wali kelas 9 yang hadir dalam acara ini.
ADVERTISEMENT
Selain menjelaskan mengenai prosesnya, disampaikan pula berbagai trik yang dipakai oleh para orang tua demi memasukkan anaknya ke SMA Negeri Temanggung. Banyak juga kasus-kasus menarik, lucu dan ironis berkenaan dengan proses penerimaan SMA di kabupaten Temanggung ini.
“Dalam 1 tahun ini sudah ‘mengembalikan’ (mengeluarkan) beberapa siswa karena mereka tidak sanggup untuk mengikuti proses pembelajaran di sekolah,” ungkap Ibu Su’ud Khulaifa Waka Kurikulum SMA 2 Temanggung dalam paparannya.
Ketidaksanggupan ini bukan semata karena beratnya pelajaran namun lebih disebabkan karena tidak cocok dengan keinginan mereka setelah lulus sekolah nanti. “Kepengennya setelah lulus SMA ya kerja, karena alasan ekonomi keluarga, namun malah memilih masuk SMA. Seharusnya kan melanjutkan ke SMK dan memilih jurusan sesuai minatnya,” tambah Bu Su’ud.
ADVERTISEMENT
“SMK sekarang berbeda dengan dulu. Ada lebih dari 100 program keahlian (jurusan) yang tersedia di sekolah kejuruan ini. Lulusan SMP tinggal memilih jurusan yang memang sesuai dengan passionnya. Prospek kerja lulusan SMK pun tidak kalah menjanjikan dibandingkan lulusan SMA. Malah di beberapa sektor lebih menjanjikan dan unggul baik dari sisi pekerjaan maupun peluang karir,” jelas Bu Heni Taslimah, guru yang juga Pembina OSIS SMK Negeri 1 Temanggung.
Guru sebagai fasilitator belajar anak. Tidak lagi hanya transfer ilmu pengetahuan, namun aktif mengajak diskusi (foto: pribadi)
Bu Heni juga menambahkan bila saat ini sudah banyak lulusan SMK yang memilih melanjutkan kulliah ke perguruan tinggi dan berwirausaha. Meskipun sebagian besar lulusan SMK masih memilih bekerja sebagai opsi utama setelah selesai sekolah.
Dalam kesempatan ini juga hadir Bapak Sudarmono selaku Waka Kurikulum SMA Negeri 1 Magelang yang menegaskan mengenai alur dan proses PPDB, khususnya di wilayah Kotamadya Magelang. Selain itu, beliau juga memaparkan proses belajar dan beragam kegiatan intra, ko dan ekstra kurikuler di salah satu SMA terbaik di Jawa Tengah ini.
ADVERTISEMENT