Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Cerita Billy Gilmour Belajar Bahasa Isyarat Usai Bertemu Perempuan Bisu
7 Mei 2020 15:04 WIB
Tulisan dari Sportainment tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bintang muda Chelsea, Billy Gilmour , mengungkap dirinya beserta keluarga tengah mempelajari bahasa isyarat usai sempat bertemu dengan seorang perempuan bisu di pasar swalayan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, nama Gilmour melejit usai tampil gemilang bersama tim utama Chelsea musim ini, terutama kala menghadapi Liverpool di ajang Piala Liga Inggris. Gelandang berusia 18 tahun pun digadang-gadang sebagai pemain masa depan The Blues.
Sejak kompetisi ditunda lantaran pandemi virus corona, Gilmour kembali ke Skotlandia untuk menjalani masa isolasi bersama keluarganya. Mengutip dari The Sun, pemain kelahiran Irvine tersebut mengungkap kegiatannya di masa-masa isolasi.
Selain mengasah kemampuannya di dapur, Gilmour mengaku mencoba belajar hal baru, salah satunya bahasa isyarat. Adapun pembelajaran pemain kelahiran 11 Juni 2001 tersebut ditemani sang ibu dan adik.
"Saya, ibu saya, dan adik laki-laki saya telah mendaftar untuk mengikuti kursus bahasa isyarat,” sebut pemain asli akademi Chelsea tersebut.
ADVERTISEMENT
Pemain Timnas U-21 Skotlandia tersebut juga membeberkan alasan mempelajari bahasa isyarat karena bertemu seorang perempuan bisu di pasar swalayan. Kala itu, perempuan itu berbicara dengannya menggunakan bahasa isyarat.
"Selalu menempel di pikiran, saya waktu kecil pergi ke Asda dan melihat seorang perempuan. Saya bertanya sesuatu dan dia tak merespons. Dia menggunakan bahasa isyarat. Saya kemudian pergi ke ibu dan dia berkata 'perkenalkan dirimu kepadanya, ucapkan halo'," ujar Gilmour.
Pada akhirnya Gilmour menyapa perempuan tersebut, kemudian dibalas dengan senyuman. Pria berpostur 170 sentimeter itu pun merasa senang telah membuat perempuan itu tersenyum.
"Jadi itu (bahasa isyarat) adalah sesuatu yang ingin saya lakukan dan coba untuk bisa lebih baik lagi. Ibu mendaftarkan saya dan kami belajar dua jam sehari itu sudah bagus," ujar Gilmour.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, bagi Gilmour menyiapkan makanan merupakan tugas yang lebih sulit dari belajar bahasa isyarat. Karena itu, dirinya sudah tak sabar untuk bisa pergi ke Nando, makan ayam bersama teman-temannya ketika pandemi virus corona berakhir. (bob)