Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tugas Kuliah Numpuk: Stress Boleh, Bunuh Diri Jangan!
10 Desember 2022 23:24 WIB
Tulisan dari Sri Rahmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Simak sampai akhir agar stress kamu gak berujung bunuh diri!
ADVERTISEMENT
Coba aja deh, temuin mahasiswa secara random dan tanyain sama mereka mengenai hal apa sih yang membuat mereka stress selama menjalani perkuliahan. Rata-rata mereka akan menjawab “Tugas kuliah banyak banget, tiap minggu pasti ada tugas”.
Apalagi ketika menjadi mahasiswa baru yang biasa dikenal dengan sebutan “maba”, mereka pasti mengalami culture shock di awal perkuliahan. Secara, pembelajaran di dunia SMA mempunyai perbedaan jauh dengan dunia perkuliahan, khususnya dalam hal pemberian “tugas”. Tugas di SMA biasanya berupa tugas simpel seperti PR yang bisa meng-copy paste jawaban dari situs brainly. Sedangkan, tugas di perkuliahan anti banget yang namanya copy paste sembarangan, harus mencamtumkan sumber dan melakukan parafrase supaya terhindar dari plagiasi dan pelanggaran hak cipta.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Mana yang Gak Pernah Stress?
Hampir gak ada mahasiswa yang gak pernah stress apalagi menyangkut tugas kuliah. Tiap minggu, mahasiswa selalu disuguhkan dengan berbagai tugas dari masing-masing mata kuliah. Mulai dari tugas presentasi, makalah, proposal, essay, resume dan lain-lain. Gak heran nih, banyak mahasiswa yang menyewa jasa joki tugas untuk mengurangi beban tugas mereka.
Stress, makanan sehari-hari mahasiswa dengan ekonomi rendah
Nah, menyangkut mahasiswa yang menyewa jasa joki tugas untuk mengurangi tingkat stress-nya tadi. Hal itu tidak berlaku untuk mahasiswa dengan budget pas-pasan yang hanya cukup untuk kebutuhan makannya. Oleh karena itu, tingkat stress lebih tinggi dan lebih banyak terjadi pada mahasiswa-mahasiswa dengan ekonomi rendah. Ketidakmampuan mereka untuk menyewa jasa joki mengharuskan mereka untuk mengerjakan tugas yang banyak itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Pernah denger berita mengenai mahasiswa bunuh diri?
Kejadian kayak gitu banyak banget terjadi pada beberapa mahasiswa di beberapa universitas terbaik di Indonesia belakangan ini. Dan mereka bunuh diri dengan berbagai macam cara, ada yang lompat dari gedung tinggi, ada yang baru-baru ini viral gantung diri di kamar mandi. Dan motif mereka bunuh diri diketahui karena tugas kuliah yang banyak.
Tips mengelola stress untuk mahasiswa
Supaya gak berujung bunuh diri, ada beberapa tips nih yang perlu diterapkan mahasiswa dalam mengelola stress:
1. Buat jadwal/manajemen waktu
Manajemen waktu itu penting banget untuk dibuat. Caranya dengan membuat kalender rencana yang isinya tentang rencana apa yang bakal kita lakukan di waktu tertentu. Kita juga bisa buat rencananya lewat aplikasi yang tersedia di playstore atau appstore. Jangan lupa jadwalkan juga waktu luang untuk hobi dan kegiatan sosial diluar.
ADVERTISEMENT
2. Melakukan sesuatu untuk pelampiasan stress
Dalam menghadapi stress, tentu harus ada sesuatu yang bisa menenangkan pikiran kita. Hal itu bisa dilakukan dengan melampiaskannya melalui hobi. Hobi setiap orang berbeda-beda, seperti healing, olahraga, bermain musik, berpartisipasi dalam komunitas sosial dan lain-lain.
3. Jangan terlalu memfokuskan kesempurnaan
Sebagai mahasiswa yang tergiur dengan nilai sempurna, pastinya akan melakukan apapun demi mendapatkannya. Gak masalah kok, selagi tidak menyebabkan stress atau kecemasan. Karena, masih banyak mahasiswa yang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk tugasnya sehingga kurang memperhatikan kondisi kesehatan mentalnya.
4. Istirahat dan tidur yang cukup
Banyak mahasiswa yang malah belajar semalaman karena mengerjakan tugas kuliah atau mempersiapkan ujian. Kebiasaan itu bisa membawa dampak buruk seperti kekurangan tidur/insomnia. Padahal gejala kurang tidur ini selain mengganggu kesehatan, dapat juga menyebabkan menurunnya fungsi kognitif individu. Jadi, perlunya istirahat dan tidur yang cukup supaya kinerja otak berfungsi dengan baik.
ADVERTISEMENT
5. Pola makanan yang sehat
Dalam pola makanan yang sehat bukan berarti makanan mewah dan mahal yang berlapis emas diatasnya. Makanan yang sehat di sini berarti makanan yang bergizi, memiliki kandungan yang baik seperti sayur-sayuran, buah-buahan, ikan dan lain-lain.
Tugas kuliah memang penting, tapi kesehatan mental jauh lebih penting. Inget, Yang stress bukan kamu aja loh, tapi banyak. Ambis boleh, bodoh jangan!