Konten dari Pengguna

Masa Kecil dan Sosok Inspiratif yang Menguatkanku

STEFFI ANASTASIA MARGARETH MANALU Mahasiswa PNJ
Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
13 Juni 2024 11:20 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari STEFFI ANASTASIA MARGARETH MANALU Mahasiswa PNJ tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi (Foto : Pixel)
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi (Foto : Pixel)
ADVERTISEMENT
Aku Steffi Anastasia M. M. Seorang perempuan berusia 19 tahun, yang memiliki trauma masa kecil. Sejak kecil aku dikucilkan, di hina, di bully oleh temanku. Tidak ada satupun orang yang ingin berteman denganku. Hal itu yang membuatku nyaman dengan kesendirian. Dulu ketika SD aku selalu dikucilkan, di bully, orang tuaku dihina. Mereka membenciku, dan melihatku seolah-olah aku hewan atau binatang yang kotor. Banyak sekali pembullyan yang mereka lakukan kepadaku. Mulai dari mereka menarik kursiku ketika aku ingin duduk, lalu mereka menggangguku ketika aku makan, mereka juga menyuruh orang lain untuk membenciku, dan mereka juga menghina orang tuaku karena aku dan orang tuaku miskin. Hingga suatu ketika aku merasakan semuanya sudah keterlaluan. Aku langsung cerita ke mamaku kalau aku di bully di kelasku. Mama langsung melaporkan hal ini ke guruku. Namun guruku hanya memberi hukuman ke anak tersebut. Aku pun harus kuat dan sabar 5 tahun satu kelas dengan pembully itu. Untungnya ketika kelas 6 aku tidak satu kelas dengan pembully itu, dan aku berusaha bertekad untuk mencari teman walaupun ada rasa takut di diriku. Meskipun aku mempunyai beberapa teman, namun mereka tidak ada yang menjadi seorang sahabat.]
ADVERTISEMENT
Aku merasa belum ada satupun teman yang mengerti dan paham tentang cerita dan kisahku dulu. Aku, dan mereka berteman hanya karena tugas kelompok, dll nya. Awalnya aku berfikir punya teman akan menyenangkan, namun setelah ku memiliki teman, sepertinya sama saja dengan kehidupanku yang dulu, sepi, sunyi, dan bosan. Aku pun bertahan dan menjalankannya seperti orang-orang pada umumnya. Pembullyan itu sangat merusak diriku, mentalku, hingga aku kurang fokus belajar dan mendapatkan nilai jelek.
Akhirnya akupun lulus SD. Aku berdoa dan memohon untuk mempunyai sahabat ketika aku masuk sekolah di SMP nanti. Ketika masuk SMP aku masih mendapatkan pembully-an dari temanku. Dia membully fisik aku, dan berkata najis, cewek kayak kamu tidak layak untuk disukai orang. Namun aku menghiraukan omongan orang itu. Tidak banyak berbeda dengan 1 tahunku di sd, aku memiliki 5 orang sahabat, tetapi hanya 2 orang yang benar-benar jadi sahabatku. Aku sekolah seperti biasanya. Aku pernah mengikuti salah satu ekskul yang ada di sekolahku. Aku suka sekali menari dari aku masih kecil umur 4 tahun. Akhirnya aku mengikuti ekskul tari di sekolahku, namun aku mengikuti ekskul tersebut 1 tahun saja. Meskipun hanya 1 tahun saja, sangat berarti untukku. Setelah aku keluar dari ekskul itu aku hanya melakukan hari-hariku yang biasa saja, seperti belajar, mengerjakan tgs klmpk di rumah teman, dll nya
ADVERTISEMENT
Aku pun lulus SMP. Ketika SMA aku sudah mulai terbiasa dengan pertemanan. Aku bertemu teman SD di sekolahku, dan tanpa sengaja aku satu kelas dengannya. Aku mulai dekat dengan dia, hingga akhirnya kami menjadi sahabat. Aku dan dia selalu bermain, belajar, berpergian, jalan-jalan bersama-sama. Ketika SMA aku terpilih oleh guru untuk masuk OSIS, namun aku merasa ragu, dan tidak yakin kalau aku masuk, aku bisa komitmen dan bertanggung jawab di OSIS itu. Akhirnya aku memutuskan untuk ikut OSIS. Di situ aku bergabung di divisi kerohanian, dan aku terpilih menjadi ketua kerohanian. Aku mengikuti OSIS selama hampir 2 tahun. Di pertengahan bulan aku sudah tidak aktif lagi dan memilih untuk keluar dari OSIS. Banyak sekali kenangan indah semasa SMA ini. Banyak sekali pelajaran-pelajaran yang aku pelajari disini, seperti bagaimana menjadi ketua kerohanian yang baik, bijak, dan bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Aku pun lulus SMA. Aku tidak lupa untuk mengikuti ujian UTBK untuk masuk kuliah.Aku mendapatkan informasi bahwa aku tidak keterima di universitas yang ku pilih. Namun aku tidak menyerah, aku berusaha untuk ujian SBMPTN di Politeknik Negeri Jakarta. Puji Tuhan aku keterima, dan juga aku mendapatkan jurusan yang aku inginkan sejak SMA. Setelah aku keterima aku hanya menikmati libur yang panjang, hingga nantinya aku masuk kuliah. Pada waktu itu ketika aku baru masuk kuliah. Tepatnya ketika ku masuk kuliah. Waktu itu ketika masa ospek di rindam. Pada waktu itu kami disuruh berkumpul yang nantinya kami disuruh ke lapangan baris sesuai kelompok masing-masing. Pada saat baris aku hanya bisa diam dan mendengarkan arahan dari pembina ospek. Setelah selesai kami pun langsung disuruh baris ke lapangan. Waktu itu aku tak sengaja mendorong orang di depanku, sontak aku minta maaf karena telah mendorongnya.
ADVERTISEMENT
Aku tidak sengaja mendorong nya karena di belakangku pun mereka saling dorong-mendorong. Setelah aku meminta maaf, aku berusaha beranikan diri untuk berkenalan ke perempuan yang sempat aku dorong. Kami pun saling berkenalan. Aku pun sempat menanyakan dia di kelompok mana? dan kebetulan kami satu kelompok. Akhirnya kami bersama-sama mencari teman satu kelompok kami yang lainnya. Aku dan dia di hari itu selalu bersama, kemana pun, dan dimanapun kami selalu bersama. Ospek di rindam pun selesai, kami pun pulang ke rumah masing-masing. Tak lupa kami harus ke kampus untuk ospek selama 3 hari. Pada waktu itu aku hampir saja terlambat ke kampus. Aku sempat mencari-cari teman yang aku temui di rindam, namun aku tidak menemuinya. Lalu panitia ospek menyuruh kami untuk baris di lapangan, dan memberitahu apa saja kegiatan yang dilakukan pada hari itu. Kami pun disuruh untuk duduk dan mendengarkan aturan, kegiatan apa saja yang kami lakukan
ADVERTISEMENT
Pas sudah selesai, ada orang yang mengajakku untuk berkenalan. Aku kenalan dengan dia, ternyata dia satu jurusan dan satu prodi denganku. Lalu aku dan dia akhirnya bersama seharian mengikuti rangkaian kegiatan ospek. Aku juga dikenalkan dia ke teman-temannya. Tidak lupa aku dan dia saling menyimpan nomor telepon. Akupun akhirnya selama 3 hari ospek di kampus selalu bersama dia. Tak terasa ospek telah selesai, kami pun tak sabar menunggu hari senin untuk hari pertama kami masuk kuliah sebagai mahasiswa. Bagaimanapun kamu tidak boleh membenci, dendam, marah atas perilaku orang lain terhadapmu. Kamu harus sabar, dan memaafkan perilaku mereka terhadapmu. Jangan pernah melakukan hal yang sama seperti yang mereka lakukan kepadamu. Hadapi semuanya tanpa ada rasa dengki, benci, dendam. Lakukan yang sesuatu hal yang kamu suka, dan bersosialisasi lah dengan sekitarmu, walaupun kamu tau kalau dirimu takut, tertekan karena masa lalu.
ADVERTISEMENT