Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Menanamkan 7 Kebiasaan Anak Hebat dalam Perspektif Psikologi
10 Februari 2025 13:15 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Muh Adnin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![sumber : pixabay.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkpx7pj9y990sm7ysk9cc856.jpg)
ADVERTISEMENT
Definisi Indonesian emas
Mengacu pada laman resmi Indonesia emas 2045, Indonesia emas yang merupakan usia 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang akan di peringati pada tahun 2045 memiliki tujuan untuk mewujudkan visi menjadi negara nusantara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan. Tentunya dalam mewujudkan hal tersebut, tidak lepas dari sosok anak-anak indonesia yang kelak akan menjadi pelaku dalam proses berjalannya tahapan demi tahapan untuk menuju indonesia emas tahun 2045.
ADVERTISEMENT
Peran anak-anak untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Selain sektor pembangunan infrastruktur, ekonomi, dan kesehatan, untuk dapat mewujudkan indonesia emas 2045 juga diperlukan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan cerdas secara intelektual, sosial, dan spiritual (Abdul Mu’ti, 2025). Oleh sebab itu pembentukan kebiasaan yang baik pada anak-anak sangat berpengaruh untuk menciptakan manusia berkualitas yang nantinya akan menjadi pemeran dalam proses terwujudnya indonesia emas tahun 2045. Hal ini dikarenakan pada tahap anak-anak inilah seseorang akan belajar dengan menerima informasi dari ligkungan sekitarnya baik itu di rumah seperti orang tua dan keluarga maupun luar rumah seperti di sekolah dan tempat bermain. Secara historis, pemfokusan pendidikan pada anak-anak dengan mengajarkan kebiasaan baik sejak dini juga terbukti efektif dalam membuat suatu negara menjadi negara maju seperti Jepang pasca kekalahan dalam perang dunia kedua.
Menanamkan 7 keiasaan anak habat
ADVERTISEMENT
Kementrian Pendidikan Dasar & Menengah (Kemendikdasmen) dalam hal ini berperan sebagai lembaga yang bertugas dalam mewujudkan terciptanya anak-anak hebat yang nantinya akan menjadi penerus bangsa secara resmi meluncurkan Gerakan “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” dimana gerakan ini merupakan sebuah inisiatif strategis dengan tujuan mewujudkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul. Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan kebiasaan positif yang dapat membentuk karakter anak-anak Indonesia agar menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter unggul. Adapun 7 kebiasaan yang di canangkan oleh Kemendikdasmen kepada anak-anak sejak dini adalah Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Tidur Cepat.
Manfaat 7 kebiasaan anak habat bagi psikologis anak-anak
1. Bangun Pagi
ADVERTISEMENT
Menurut Psikolog anak dan remaja Saskhya Aulia Prima (2021) menuturkan manfaat bangun pagi, yakni membuat fisik dan mental lebih sehat sehingga risiko depresi menurun, menciptakan pola pikir yang lebih positif serta dapat mengatur emosi secara lebih baik.
2. Beribadah
Sila pertama pada Pancasila merupakan penggambaran dari proses keberibadahan yang mengacu pada konsep ketuhanan dimana setiap konsep ketuhanan pasti memiliki skema ibadah seperti dalam umat isalam adalah sholat 5 waktu. Seperti yang diungkapkan oleh Ganesya Silvia Putri, Vivik Shofiah, & Khairunnas Rajab dalam Psikologi Ibadah dalam Kesehatan Mental (2024) menjelaskan hubungan antara kepercayaan religius dan kesehatan mental terletak pada sikap penyerahan diri individu kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Sikap ini dapat menumbuhkan harapan dalam diri seseorang, yang berujung pada perasaan positif seperti kebahagiaan, kepuasan, kesuksesan, cinta, rasa aman, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
3. Berolahraga
Seperti semboyang yang sering kita dengar bahwasanya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, untuk mendapatkan tubuh yang sehat salah satunya adalah dengan berolahraga. Olahraga juga menjadi salah satu sarana untuk melepaskan pikiran negative.
4. Makan sehat dan bergizi
Kebiasaan untuk mengkonsusmi makanan sehat dan bergizi juga menjadi salah satu cara agar mendapatkan tubuh yang sehat, dimana ketika tubuh sehat maka kesehatan psikologis seseorang juga bisa lebih terjaga dan meminimalisir potensi adanya mental yang tidak sehat pada seoarang anak. Sejalan dengan hal ini, makan sehat dan bergizi juga menjadi program unggulan pemerintahan Prabowo & Gibran guna mencegah stunting pada anak.
5. Gemar Belajar
Belajar yang merupakan proses penangkapan informasi yang diterima oleh seseorang akan menjadikan pengetahuan seseoarang menjadi semakin luas. Dengan membiasakan belajar sejak anak-anak, makan hal ini akan menjadi kebiasaan baik ketika tumbuh dewasa karena dengan kebiasaan belajar inilah seseorang akan terus berkembang dan menjadi insan unggul dengan ilmu yang dipalajarinya.
ADVERTISEMENT
6. Bermasyarakat
Dengan bermasyarakat dan hubungan sosial yang sehat, seperti pertemanan, hubungan keluarga, atau lingkungan sekolah yang suportif, memberikan dukungan emosional yang signifikan. Menurut penelitian, individu yang memiliki hubungan sosial yang kuat cenderung memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dan lebih jarang mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan (Alek Gugi Gustama, 2024)
7. Tidur Cepat
Tidur juga memiliki peran penting dalam membantu proses pemulihan setelah aktivitas fisik maupun mental. Setelah melakukan aktivitas fisik, tubuh memerlukan waktu untuk memperbaiki otot yang rusak dan mengisi ulang energi yang hilang. Sedangkan setelah aktivitas mental yang melelahkan, tidur akan membantu mengembalikan konsentrasi dan fokus sehingga seseorang dapat lebih produktif di keesokan harinya (Alifiati Fitrikasari, 2023).
ADVERTISEMENT
Dengan semikian dapat disimpulkan bahwa untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045, dengan menumbuhkan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat sedari dini, anak-anak akan memiliki kondisi yang lebih sehat baik secara jamani dan rohani maupun jiwa dan raga sehingga bisa menjadi manusia unggul di kemudian hari dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia untuk menjadi negara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan.