Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
274 Tahun Lalu, Penggagas Suhu Celsius Meninggal
25 April 2018 17:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Sudah Tahu Belum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Anders Celsius lahir di Ovanaker, Swedia, pada 27 November 1701. Ia dikenal sebagai seorang profesor astronom dari Universitas Uppsala. Meski terkenal sebagai seorang astronom, Celsius justru berhasil menemukan skala suhu.
ADVERTISEMENT
Kiprahnya di dunia astronomi tampaknya tidak muncul begitu saja, pasalnya ayah dari Celsius juga dikenal sebagai seorang profesor astronom dan dia merupakan dosen dari tempat Celsius belajar. Begitu pun dengan kakeknya, yang juga dikenal sebagai matematikawan.
Celsius menempuh pendidikan di Universitas Uppsala pada 1730 hingga 1744. Sebelum mendapatkan gelar profesor, Celsius berkelana terlebih dahulu, tercatat dari tahun 1732 hingga 1735. Dalam perjalanannya, ia melakukan kunjungan ke tempat observatorium di Jerman. Selain itu, ia juga melakukan sebuah ekspedisi ke Lapland bersama astronom Perancis Pierre-Louis Maupertuis guna mengukur derajat garis bujur bumi.
Pasca-kembali, ia ditunjuk sebagai pengurus Observatorium baru di Uppsala. Dari situ, Celcius mulai melakukan serangkaian percobaan, penelitian pertamanya yakni mengenai pengukuran intensitas cahaya bintang menggunakan alat bantu selain mata manusia. Ia menggunakan piring kaca berwarna untuk mencatat besaran bintang tertentu.
ADVERTISEMENT
Karya Celsius yang paling terkenal adalah penciptaan skala suhu seratus poin, meski ia bukan orang pertama yang melakukannya. Namun, yang membedakan dari penelitian sebelumnya adalah dia berhasil menetapkan titik beku dan titik didih air sebagai suhu konstan di kedua ujung skala.
Hasil dari penemuan tersebut, ia publikasikan pada 1747. Cara kerjanya kebalikan dari yang digunakan saat ini, dengan titik didih air nol derajat dan titik beku seratus derajat. Setahun kemudian, dua konstanta tersebut bertukar, titik didih menjadi seratus derajat dan titik beku nol derajat, menciptakan skala suhu yang digunakan hingga hari ini.
Pada awalya, Celsius menamakan skala tersebut dengan sebutan 'centigre' (Seratus langkah). Selama bertahun-tahun lamanya penemuan Celsius disebut sebagai termometer Swedia. Namun, seiring berjalannya waktu, penyebutan tersebut berubah. Pada 1948 orang-orang mulai mengenal skala seratus poin dengan sebutan Celsius.
ADVERTISEMENT
Pada 25 April 1744, di usianya yang ke-42 tahun, Celsius harus meregang nyawa akibat penyakit tuberkulosis (TBC) yang menyerang paru-paru, tulang, hingga tubuhnya. Selain dikenal sebagai penemu skala suhu seratus poin, ia merupakan orang pertama yang mengungkap adanya hubungan antara cahaya utara dengan perubahan medan magnet bumi, atau lebih dikenal dengan nama aurora borealis.