Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
41 Tahun Lalu, Kecelakaan Pesawat Boeing 747 Tewaskan 582 Orang
27 Maret 2018 19:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Sudah Tahu Belum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dunia penerbangan international pernah mengalami kecelakaan paling tragis sepanjang sejarah. Kecelakaan itu dialami oleh dua pesawat Boeing 747 yang bertabrakan di Bandara Udara International Los Rodeos, Tenerife, Kepulauan Canary, Spanyol.
ADVERTISEMENT
Tragedi kecelakaan pesawat Boeing 747 atau sering disebut dengan 'Musibah Tenerife' terjadi pada 27 Maret 1977, pukul 17.06 waktu setempat. Peristiwa melibatkan pesawat KLM penerbangan 4805, dinamai Rijn, yang dikendalikan oleh kapten Jacob Veldhuyzen van Zanten dengan pesawat Pan Am penerbangan 1736, dinamai Clipper Victor, yang dikendalikan oleh kapten Victor Grubbs.
Sebelumnya, kedua pesawat tersebut dijadwalkan mendarat di Bandara Las Palmas. Namun, di bandara tujuan sedang terjadi serangan teror bom yang dilakukan kelompok militan. Sehingga, keduanya dialihkan ke bandara Udara International Los Rodeos. Tetapi nasib berkata lain, kedua pesawat tersebut justru saling bertabrakan akibat kesalahan komunikasi.
Kronologi menjelaskan, bahwa pada saat itu, pesawat KLM berencana akan melakukan take off di satu-satunya landasan yang ada di bandara International Los Rodeos. Namun nahas, pesawat Pan Am yang juga berada di bandara tersebut belum sempat bergerak ke sisi samping landasan pacu, sehingga tabrakan pun tak dapat dihindari. Pesawat KLM yang dipenuhi turis Belanda itu menabrak bagian samping pesawat Pan Am, sehingga menimbulkan ledakan disertai kobaran api yang cukup besar di bagian samping mesin pesawat.
ADVERTISEMENT
Dari kejadian nahas tersebut, tercatat bahwa semua penumpang pesawat KLM yang berjumlah 234 orang beserta 14 awaknya tewas, sedangkan dari pesawat Pan Am 9 dari 16 awak tewas dan 265 dari 317 penumpang dinyatakan tewas. Total korban jiwa mencapai 582 orang.
Hasil investigasi menyatakan bahwa selain karena faktor kesalahan komunikasi, yang mana pilot dari kedua pesawat kebingungan oleh intruksi ATC karena faktor bahasa. Kabut yang tebal juga menjadi faktor kedua dari peristiwa tragis tersebut. Sampai saat ini, Musibah Tenerife menjadi sejarah paling kelam dalam dunia penerbangan International.