Konten dari Pengguna

Menikahi Sahabat Sendiri Apa Enaknya?

Suhari Ete
Sekretaris Umum Perhimpunan Jurnalis Rakyat Tinggal di Batam - Kepulauan Riau
21 Agustus 2019 11:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suhari Ete tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menikahi Sahabat Sendiri Apa Enaknya?
zoom-in-whitePerbesar
Satu lagi kawan saya yang hari ini (21/8) mengikuti jejak kami. Mereka yang sama sama berkecimpung di dunia media buruh hari ini melangsungkan akad nikah di Semarang . Adalah Tri Dewi lestari dan Edi Purnomo, keduanya adalah anggota keluarga besar Media Perdjoeangan FSPMI.
ADVERTISEMENT
Tentu saya ikut berbahagia atas pernikahan mereka. Memiliki pasangan yang memiliki hobi yang sama, kita akan sering berbagi hal yang sama, kita dan pasangan tentu jadi makin dekat dan intim. Selalu punya satu topik yang tak pernah habis atau bosan dibahas, kedekatan juga akan makin erat saja. Tentu akan seru kalau setiap saat ada orang yang bisa mendengar dan berbagi hal yang sama dengan kita. Dan melalui momen tersebut, kita bisa mengenal kepribadian pasangan makin jauh lagi.
Punya satu kegiatan yang sama juga ada banyak hal yang bisa dilakukan berdua. Berbagai hal tersebut yang sama-sama kita sukai akan menjadi kenangan yang tak akan pernah terlupakan selamanya. Bisa menghabiskan momen berharga dengan orang yang kita cintai melalui kegiatan yang paling disukai
ADVERTISEMENT
Menikah dengan teman dekat mungkin terdengar sedikit aneh. Tapi jika dipikirkan lagi, menghabiskan hidup dengan seseorang yang tahu kita luar dalam, adalah pilihan yang sangat menyenangkan. Inilah yang saya rasakan ketika saya memutuskan menikah dengan istri saya @MaryamEte. Transisi dari teman menuju pasangan hidup mungkin sedikit aneh pada awalnya. Namun lambat laun kecanggungan itu akan hilang dan hubungan meningkat lebih berkualitas lagi.
Dia dan saya tahu semua cerita di balik masa lalu masing -masing dan apa saja yang kita harapkan dari pasangan, begitu juga sebaliknya. Dengan begitu, saya dan dia akan saling memahami dan bisa menjaga perasaan satu sama lain.
Selain itu kita tidak akan memakan waktu beberapa bulan untuk masuk ke zona nyaman dengan orang baru. Kita bisa menjadi diri sendiri sepanjang waktu. Tidak perlu berpikir untuk mengesankan si pasangan baru. Sahabat akan lebih memaklumi semua kebiasaan aneh kita di rumah. Dengan menikahi sahabat, kita dan dia akan sama-sama belajar untuk membina rumah tangga dengan cara menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Bagian terbaik dari menikahi sahabat adalah, kita tidak harus berpura-pura di depannya. Kita tidak perlu menekan emosi kepadanya walau statusnya sudah berubah menjadi suami atau istri. Kita dapat menunjukkan kemarahan, kecemburuan, rasa tidak nyaman kita padanya. Ia akan lebih bijak untuk menanggapi segala situasi emosi kita.
Dengan sahabat yang juga suami/istri, kita tidak akan pernah bosan. Kita dapat terus berbicara tanpa henti dengan segala topik yang ada. Menikahi teman terbaik kita dengan hobi yang sama adalah hal yang menarik. Menjelajahi sisi romantis sahabat yang tidak pernah ditunjukan sebelumnya. Keluar dari zona teman dan memasuki zona asmara dengan sahabat akan sangat mendebarkan. Menghabiskan sisa hidup dengan orang yang telah melihat diri kita dalam kondisi terbaik dan terburuk, jelas merupakan suatu pilihan yang baik.
ADVERTISEMENT
Mungkin pernah mendengar ungkapan 'witing tresno jalaran soko kulino'. Kalimat ini merupakan sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa, yang kalau diartikan dalam Bahasa Indonesia artinya "Cinta tumbuh karena terbiasa". Memang kalau dipahami maksudnya, akan bisa dimengerti bahwa cinta itu akan bisa tumbuh karena terbiasa. Terbiasa bertemu, terbiasa berinteraksi, terbiasa bersama-sama. Kalaupun mungkin semulanya cinta itu belum tumbuh, tetapi karena sering bertemu dan sering bersama-sama akhirnya cinta itu mulai tumbuh karena kebiasaan tersebut