Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perubahan Pilihan Konsumen, Perparah Pelemahan Ritel Besar
3 Desember 2020 9:26 WIB
Tulisan dari Suhari Ete tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid19 yang membuat kebanyakan orang untuk takut bepergian di tempat keramaian akan berdampak juga pada Industri ritel besar di Indonesia, seperti supermarket dan hypermarket yang diperkirakan akan mengalami pelemahan pertumbuhan di masa mendatang sekaligus akan menjadi peluang bagi perusahaan-perusahaan operator minimarket
ADVERTISEMENT
Perubahan pilihan konsumen yang kini lebih menyukai berbelanja dalam jumlah kecil memperketat persaingan di antara dua jenis ritel tersebut.
Tren ini telah memukul pertumbuhan supermarket dan hypermarket karena konsumen menjadi lebih tertarik oleh format ritel kecil modern,
lembaga pemeringkat Fitch Ratings mencatat bahwa Hypermart yang dioperasikan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) telah melaporkan pendapatan yang terkontraksi sejak 2016. Pendapatan MPPA anjlok 13,8% secara tahunan sepanjang sembilan bulan pertama 2018 setelah turun 7,1% di 2017 dan 2% di 2016.
Pendapatan PT Hero Supermarket Tbk (HERO) turun 6% secara tahunan hingga kuartal ketiga tahun lalu setelah terkontraksi 7% di 2017 dan 2016, tidak termasuk bisnis ritel non-makanannya. HERO mengumumkan rencananya menutup 26 tokonya di 2019.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, kinerja perusahaan-perusahaan minimarket justru cemerlang di periode yang sama.
Pertumbuhan pendapatan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang mengoperasikan Alfamart melompat 8,8% sementara PT Indomarco Prismatama yang memiliki Indomaret membukukan kenaikan pendapatan hingga 10,2% hingga September tahun lalu,
Alfamart dan Indomaret memang sedang menikmati kejayaannya sebagai penguasa pasar minimarket di Indonesia. Menurut perusahaan riset Nielsen, Alfamart dan Indomaret mengambil pangsa pasar hingga 87 persen.
Behavior masyarakat sepertinya sudah berubah, mereka beli sesuai kebutuhan saja. Nah, minimarket yang menyediakan. Alasan lainnya juga karena faktor jarak. Lokasi minimarket dekat dengan tempat tinggal atau tempat kerja
Namun, dominasi pasar tersebut tak ada jaminan akan terjadi selamanya. Pasalnya, merek-merek minimarket baru mulai bermunculan, di antaranya seperti Podjok Halal milik PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, Coco Mart milik Coco Grup, 212, Ok Oce Mart dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Upaya pemain baru dalam mengembangkan bisnis minimarket juga tidak main-main. Podjok Halal misalnya, menargetkan untuk membuka sebanyak 250-300 gerai baru di Jakarta hingga 2020.
PT Podjok Halal Sejahtera berencana menggelar penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. Jumlah gerai Podjok Halal saat ini mencapai tujuh gerai.
“Paling tidak Podjok Halal bisa go public di tahun depan (2019) atau setidaknya sudah 100 toko,” kata Direktur Utama Podjok Halal Yusuf Hamka dikutip dari Gatra pada 15 Oktober 2018.
Begitu juga dengan Coco Group, perusahaan jaringan ritel asal Bali. Mereka tengah mengajukan IPO, dan melepas sekitar 30 persen sahamnya ke publik pada tahun ini guna mendukung pengembangan jaringan ritel di Bali.
ADVERTISEMENT
“Kami ngebut berbagai persiapan, sejak tertunda tahun lalu, semoga pada Juli atau Desember tahun ini bisa terealisasi,” kata pemilik dari Coco Group I Nengah Natyanta dikutip dari Bisnis.
Saat ini, Coco Group memiliki 30 unit minimarket bernama Coco Express. Selain itu, Coco Grup juga memiliki empat Coco Supermarket, dan 42 unit Coco Mart yang tersebar di Pulau Bali.
Namun, Indomaret, Alfamart, maupun pemain lokal lainnya perlu bergerak mengikuti tren digital saat ini. Bukan suatu keniscayaan, minimarket yang kita kenal saat ini malah akan tergeser dengan perdagangan daring di masa depan.
Terakhir bagaimana dengan nasib warung kecil? para pedagang atau warung kecil tetap layak untuk bersaing demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memperbanyak opsi tempat pembelian dengan harga yang juga bersaing tanpa harus memikirkan pajak atau keuntungan berlebih. Meskipun pada akhirnya, kita menyadari tiap orang punya pilihan masing-masing.
ADVERTISEMENT