Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Bebatuan Raksasa Bergaris di Sukabumi Ini Dulunya di Bawah Laut
12 Desember 2019 10:48 WIB

ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan batu unik berukuran raksasa terdapat di Kampung Samelang, Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. Batu tersebut memiliki garis-garis yang rapi, sehingga warga menyebutnya batu bubut. Pasalnya, garis-garis pada batu nampak seperti dibuat dengan mesin bubut.
ADVERTISEMENT
Dari keterangan pada papan informasi yang terpasang di gerbang menuju lokasi batu bubut disebutkan secara geologi batu bubut merupakan batuan debu gunung api, yang terbentuk 20 juta tahun lalu dibawah permukaan laut.
Garis-garis itu sebenarnya adalah perlapisan antara batuan butir halus dan kasar. Batu bubut tersusun atas bongkah bongkah batuan yang saling terpisah sehingga membentuk celah celah seperti labirin alami.
Pegiat wisata kecamatan Waluran, Cahya Sukendar mengatakan, batu bubut tersebar di atas lahan seluas kurang lebih tiga hektar. Hanya saja untuk jumlahnya belum ada pendataan yang pasti. "Diperkirakan yang ukuran raksasa ada sekitar 50 buah," ujar Cahya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (11/12/2019).
Dari keterangan di papan informasi disebutkan secara geologi batu bubut merupakan batuan debu gunung api, yang terbentuk 20 juta tahun lalu dibawah permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Sekmat Waluran, Deni Yudoyono, menuturkan pemerintah sudah merencanakan untuk meninjau lokasi batu bubut dan mendata berapa jumlah pastinya batu tersebut.
"Setelah ada pendataan, mungkin langkah selanjutnya akan berkoordinasi baik dengan Pemdes Mekarmukti, pemuda dan tokoh masyarakat, untuk pengembangan lokasi batu bubut," ujar Deni.
Menurut Deni, papan informasi dipasang agar masyarakat tahu tentang asal muasal batu tersebut.
"Kemarin juga sudah dipasang papan informasi di pinggir jalan, memang letak lokasi Batu Bubut tersebut tidak jauh dari pinggir jalan provinsi ruas Waluran-Tamanjaya, sekitar 150 - 200 meter, merupakan jalan Geopark Ciletuh Palabuhanratu," pungkasnya.