Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
Cerita Guru Honorer di Sukabumi, Keliling Menyambangi Siswa Untuk Belajar
18 Agustus 2020 15:04 WIB
![Kegiatan belajar mengajar kelompok siswa SDN Tegallega, Desa Tegallega, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Sumber Foto: Istimewa](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1597737733/d0dfnfn5e9s1eaqtoeei.jpg)
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Dengan segala keterbatasan, tenaga pengajar di SDN Tegallega, Desa Tegallega, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi tetap menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Lantaran tak semua siswa mempunyai handphone berbasis android, hingga kuota internet, akhirnya kegiatan belajar mengajar dilakukan pertemuan, dimana guru menyambangi siswa secara berkeliling.
"Saya keliling tiap hari Senin sampai Kamis. Mulai kegiatan belajar pukul 07.15 WIB hingga pukul 12.30 WIB. Setiap kelompok kegiatan belajar selama satu jam, dengan memakai protokol kesehatan, seperti pemberian masker dan hand sanitizer, sebelum belajar," kata guru honorer SDN Tegallega, Emat Muslihat kepada sukabumiupdate.com, Selasa(18/8/2020).
Emat menyebutkan, jumlah siswa semuanya ada 250 orang. Namun yang dibimbing hanya kelas III atau total 37 siswa. Pembelajaran dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan jarak yang berdekatan.
"Kadang harus mengantarkan anak-anak karena kasihan. Ada yang harus menempuh jarak 500 meter hingga tiga kilometer. Jadi selain berkunjung ke empat kelompok, juga mengantarkan anak-anak," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Emat yang jadi guru honorer K2 ini mengaku sudah mengabdi dari tahun 2002. Saat ini ia menerima honor per bulan Rp 600.000. Emat mengaku akan tetap semangat menjalankan kewajibannya untuk keliling mengunjungi siswa.
"Kegiatan belajar luring baru satu bulan efektifnya. Bulan kemarin juga dilakukan namun tidak setiap hari. Jadi sekarang ini tiap hari menelusuri jalan desa dan masuk gang. Bukan tidak mau sistem daring atau online, akan tetapi dari siswa 37, hanya 15 yang memiliki hp android, itupun milik orangtuanya. Belum kendala kuota," pungkasnya.
Reporter: RAGIL GILANG
Redaktur: HERLAN HERYADIE