Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Hidup Wawan Setiawan berakhir diujung taring ular berbisa. Warga Kampung Cimahpar RT 10/04, Desa Cikaret, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, ini ditemukan tewas dalam keadaan terbujur kaku di sawah di Kampung Cibeureum RT 02/06, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Selasa (26/3/2019).
ADVERTISEMENT
Dari hasil pemeriksaan, dokter RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi menemukan bekas gigitan pada bagian dada Wawan. Fakta kematian Wawan akibat dipatuk ular diperkuat dengan ditemukannya seekor ular yang sudah mati dalam tasnya. Jenazah wawan dimakamkan di TPU tak jauh dari rumahnya. Wawan sejatinya bukan sekali dua kali saja berhadapan dengan ular tapi sudah puluhan tahun.
Keponakan Wawan, Silvi (24 tahun) mengungkapkan, Wawan memang dari dulu dikenal sebagai pawang ular karena keahliannya menjinakkan berbagai jenis ular, terutama ular berbisa seperti King Cobra dan Welang. Kebiasaan itu telah dilakukan wawan semenjak ia muda.
"Dari dulu Uwa Wawan itu emang seneng buat nyari ular, terutama yang paling sering adalah ular king cobra dan welang, gak tau dari mana muncul kebiasaan itu, yang jelas dari dulu suka aja" tutur Silvi.
ADVERTISEMENT
Berhadapan dengan ular tak selamanya aman, Wawan pun pernah koma selama satu hari satu malam setelah dipatuk ular. Tapi kejadian itu tak membuatnya kapok.
"Dulu juga pernah kepatuk ular king cobra di tangannya dan langsung koma satu hari satu malam, eh tapi gak pernah kapok buat nangkapin ular lagi" ujar Silvi.
Wawan kerap kali menjual darah dan daging ular hasil tangkapannya itu ke rekan kerja atau orang yang memang sengaja memesan.
"Jadi, selain ditangkap, ular hasil tangkapannya itu juga suka dijualin ke temen-temen kerjanya, terutama ular jenis King Cobra karena darah, empedu, dan dagingnya katanya bisa dijadikan obat," timpal Harmanto (54 tahun) teman korban.