Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Dampak Pergerakan Tanah di Sukabumi, Bukit Pasiralam Rawan Longsor
27 April 2019 9:59 WIB

ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Eka Widyaman, menyatakan Bukit Pasirsalam di Kampung Gunungbatu, Dusun Liunggunung, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, diduga akan menjadi mahkota longsoran dari dampak pergerakan tanah yang terjadi di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Bukit Pasirsalam ini diduga akan menjadi mahkota longsoran (daerah puncak longsor), karena sudah terlihat tapal kuda," ujar Eka, Jumat (26/4).
Menyikapi hal itu, instansi terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi bersama BPBD Kabupaten Sukabumi telah membahas penanganan yang akan dilakukan. Koordinasi juga dilakukan dengan pihak pengelola lahan Hak Guna Usaha (HGU) di kawasan tersebut.
"Di rapat koordinasi kedua, kami akan membahasnya dengan semua elemen termasuk perkebunan pemilik lahan HGU tersebut," ujar Eka.
Sementara itu, dari pengamatan sukabumiupdate.com, di beberapa titik bawah bukit tersebut terdapat permukaan tanah sudah ambles sedalam 1,5 meter dan memanjang. Kondisi ini juga akan diperparah dengan adanya mata air Cisalada yang membesar dan membentuk cekdam.
Tokoh masyarakat Kampung Gunungbatu, Pepen Ependi, mengatakan hutan di kawasan tersebut telah mengalami alih fungsi menjadi area persawahan sehingga membuat kontur tanah terus bergerak karena kehilangan hutan sebagai daerah penyangga air.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, tak ada histori tentang pergerakan tanah di Kampung Gunungbatu. Namun sejak ada pembukaan hutan dan alih fungsi lahan beberapa tahun terakhir mulai muncul patahan-patahan dari puncak bukit.
"Meskipun ini adalah musibah, namun awalnya dari campur tangan manusia. Semoga dengan musibah ini, masyarakat dapat lebih sadar untuk menjaga lingkungan dan hutan," pungkasnya.
Bencana pergerakan tanah ini mengakibatkan kerusakan 109 rumah di RT 01, 02, dan 03 RW 09 Kampung Gunungbatu. Kerusakan terdiri dari 12 rumah rusak berat, 57 rusak sedang. Kemudian masih ada 40 rumah, sebuah musala, toilet umum, dan sekolah PAUD yang terancam pergerakan tanah. Bencana pergerakan tanah juga mengakibatkan ratusan jiwa mengungsi.