Derita Mak Ucih Tinggal Seorang Diri di Gubuk Reyot

Konten Media Partner
14 Desember 2019 19:48 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ucih (85 tahun) hidup seorang diri di rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang dapurnya ambruk di Kampung Pamatutan RT 24/09, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi. | Sumber Foto: Budiono
zoom-in-whitePerbesar
Ucih (85 tahun) hidup seorang diri di rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang dapurnya ambruk di Kampung Pamatutan RT 24/09, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi. | Sumber Foto: Budiono
ADVERTISEMENT
Ucih (85 tahun) harus merasa was-was ketika berada di dalam rumahnya di Kampung Pamatutan RT 24/09, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi.
ADVERTISEMENT
Sebab keadaan rumah perempuan yang akrab disapa Mak Ucih itu begitu memprihatinkan, atapnya sudah bolong-bolong dan dapurnya ambruk sejak satu tahun lalu. Ketika hujan air deras, mengucur membasahi lantai.
Ucih hidup sendiri pasca-perceraian 10 tahun lalu dengan sang suami Turi (87 tahun). Demi pertimbangan keamanan, Ucih pun kini tinggal di rumah anaknya.
Menurut Ucih, petugas desa sempat datang untuk meninjau kerusakan, namun petugas tersebut hanya mengambil foto rumahnya saja sedangkan bantuan tak kunjung datang hingga kini.
"Pernah ada yang datang kesini tapi sekadar ambil foto. Sama saya ditunggu-tunggu bantuannya tapi belum ada juga bantuan yang datang," ujar perempuan yang akrab disapa Mak Ucih ini kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (14/12/2019).
ADVERTISEMENT
Mak Ucih berharap pemerintah setempat dapat merespon dan memberikan bantuan, karena rumah tersebut merupakan harta satu-satunya yang dimilikinya.
"Inginnya ada yang kasihan kepada Emak ini supaya ada yang memperbaiki rumah Emak ini sehingga Emak bisa menempati lagi rumah ini tidak merepotkan anak Emak lagi sebab anak saya kasihan sudah rumah tangga," ujar Ucih.
Reporter: BUDIONO
Redaktur: ANDRI SOMANTRI