Driver Ojol Sukabumi Tidak Ingin Disamakan dengan Teroris

Konten Media Partner
14 November 2019 13:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar "Saya Ojol Bukan Teroris" yang ramai di grup WhatsApp Ojol Sukabumi. | Sumber Foto:Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Gambar "Saya Ojol Bukan Teroris" yang ramai di grup WhatsApp Ojol Sukabumi. | Sumber Foto:Istimewa.
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, menuai sorotan dari para driver ojek online (ojol) di Sukabumi. Pasalnya, pelaku bom bunuh diri tersebut menggunakan atribut ojol saat melancarkan aksi brutal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami para ojol jangan disamakan dengan pelaku teror yang menggunakan atribut kami," ucap salah seorang driver ojol Sukabumi, Fitria Ihsan, kepada sukabumiupdate.com, Rabu (13/11/2019).
Pria yang akrab disapa Ican ini menegaskan, imbas dari peristiwa berdarah tersebut sangatlah besar. Salah satunya membuat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengevaluasi perekrutan driver ojol akibat pelaku yang menggunakan atribut ojol. Padahal, lanjutnya, di lapangan sangat mudah orang mendapatkan atribut seperti itu, karena bisa dibeli di lapak jual beli online.
"Nah, yang harus ditertibkan seperti itu, bukan rekrutmen driver-nya yang dievaluasi. Karena kita daftar ojol sudah melampirkan persyaratan SKCK dari kepolisian, yang intinya bahwa kita tidak dalam masalah hukum," jelas Ican.
Ilustrasi Ojek Online Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sebagai bentuk reaksi, muncul gambar di aplikasi WhatsApp dengan tulisan, "Saya Ojol, Saya Bukan Teroris". Ican mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa yang membuat gambar tersebut hingga tersebar, dan bahkan digunakan sebagai foto profil beberapa ojol.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Baraya Online Sukabumi (BOS), Ruswanda, mengatakan, gambar yang digunakan oleh para driver merupakan penegasan bahwa para driver ojol bukanlah seorang teroris.
"Di Medan kan hari ini ada kejadian seperti itu. Nah, gambar ini untuk menegaskan bahwa kami itu bukan teroris," singkat Ruswanda.