Konten Media Partner

Bunga Rafflesia Tumbuh di Hutan Konservasi Cipeucang, Sukabumi

26 Juni 2018 17:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bunga Rafflesia Tumbuh di Hutan Konservasi Cipeucang, Sukabumi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com – Pamor GCP (Geopark Ciletuh Palabuhanratu) yang sudah diakui dunia melalui UNESCO bakal tambah menawan. Selasa siang, (26/6) tim yang melalui survei keberagaman biodeversity bersama mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) tak sengaja menemukan bunga langka Rafflesia di kawasan hutan konservasi Cipeucang, Desa Mekarsari, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
ADVERTISEMENT
Salah satu bunga puspa Indonesia ini, ditemukan tak jauh dari jalur setapak, menempel diakar pohon yang menjadi inangnya. Rafflesia ini mekar sempurna berwarna merah bata, dengan diameter yang belum sempat diukur oleh tim survei.
“Setahu saya dan sempat kami data ada 29 titik. Ini yang kami temukan satu didekat jalur setepak. Belum bisa memastikan semuanya karena terhalang cuaca yang tidak mendukung perjalanan,” jelas Asep Supriatna, anggota PAPSI (Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi), kepada sukabumiupdate.com, Selasa (26/6).
Asep katakan sekitar pukul 13.30 WIB saat kami mengantar mahasiswa UGM yang lagi KKN (Kuliah Kerja Nyata) untuk memperkenalkan keragaman biodeversity Ciletuh, bunga tersebut mekar. “Kemungkinan masih ada juga yang mekar di dalam hutan Cipeucang, itu hanya satu yang terdekat dengan akses jalan." tuturnya.
ADVERTISEMENT
Asep juga memposting foto dan temuan bunga langka ini di akun facebook-nya, dan mendapatkan banyak respons dari netizen. Hutan konservasi Cipeucang ini bisa diakses oleh warga tentunya dengan pendampingan dari orang yang tahu agar tidak tersesar atau merusak aset alam yang ada.
“Susah mbak kita harus mengambil pohon yg menjadi inangnya ditanamnya tidak bisa sembarang harus pada keaadan tanah dan cuaca tertentu intinya harus di hutan saja dan tidak bisa sembarangan diambil karena di lindungi undang undang. Kita bisa dipidanakan karena termasuk bunga langka yang harus di jaga,” jelas Asep membalas komentar netizen di akun facebook-nya.