Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Khawatir Jadi Fitnah, Susunan Batu di Sungai Cibojong Cidahu Sukabumi Dirobohkan
2 Februari 2018 11:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Muspika Cidahu Kabupaten Sukabumi merobohkan tumpukan batu di Sungai Cibojong, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Jumat (2/2/2018) pagi. Tindakan ini dilakukan karena khawatir tumpukan batu membuat masyarakat resah dan mengaitkannya dengan hal berbau mistis.
ADVERTISEMENT
"Terpaksa saya bongkar karena jangan sampai jadi fitnah, hal itu sudah viral di medsos dan termasuk pimpinan sudah mengetahui bahwa perbuatan seperti ini akan berdampak," ujar Camat Cidahu Ading Ismail.
Selain itu, pembongkaran susunan batu dilakukan untuk mencegah adanya korban. Sebab adanya batu tersebut, banyak warga yang datang ke sungai. Khawatir saat itu sungai sedang pasang.
"Apalagi jika hujan terus banjir bandang dan banyak yang melihat disini akhirnya nanti timbul korban," imbuh Ading.
Menurut dia, saat ini sudah banyak beredar cerita di masyarakat yang mengkait-kaitan tumpukan batu tersebut dengan hal aneh diantaranya fenome gerhana bulan.
"Ini akan menimbulkan kemusyrikan. Padahal yang harus dibenahi itu bagaimana akhlak kita. Kalau akhlak kita sekarang sudah mempercayai adanya kekuatan selain daripada Allah, berarti sudah menyimpang dari ajaran Islam," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ading menegaskan, apabila tumpukan batu tersebut dibuat dengan dasar seni maka harus dilakukan ditempat yang semestinya.
Ia berharap masyarakat memberikan teguran apabila melihat ada orang yang kembali melakukan hal tersebut.
"Kalau semata-mata seni berarti bukan untuk disungai. Tetapi kalau memang ini untuk menghebohkan tidak salahnya masyarakat memberikan himbauan untuk tidak berbuat seperti itu lagi,"tuturnya.
Hingga saat ini Ading belum mengetahui penyusun batu-batu tersebut. "Belum diketahui orangnya tetapi ada saksi mata orang-orang ini waktu pembuatannya juga pakai helm," jelas Ading.