Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Menolak Punah, Adu Biji Karet Dilestarikan Pemuda Palabuhanratu
29 September 2019 15:56 WIB

ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Masih ingat dengan permainan Adu Biji Karet? Orang Sunda menyebutnya Ngadu Siki Karet. Permainan tradisional ini pernah terkenal di zamannya.
ADVERTISEMENT
Seringnya dimainkan oleh anak-anak, terutama anak laki-laki. Meski tak jarang dimainkan orang dewasa. Tak perlu mengeluarkan modal alias uang. Cukup siapkan biji karet. Biji siapa yang paling kuat saat dimainkan, maka ia yang paling disegani.
"Mungkin ini tidak terkenal sama anak-anak sekarang. Pada mainnya permainan berbasis teknologi seperti playstation, game online atau game smartphone android yang digemari. Permainan tradisionalnya pada ditinggal," kata Herher (38 tahun), warga yang sedang asyik Ngadu Siki Karet di Kebun Karet Pasir Suren, Palabuhanratu, Sabtu (28/9/2019).
Herher mengulas, dahulu kala permainan semacam ini hampir selalu terlihat dimainkan anak-anak di perkampungan. Anak-anak berkumpul, kemudian saling beradu biji karet satu lawan satu. Lakukan suit, dan yang menang boleh jalan duluan.
ADVERTISEMENT
"Yang kalah harus rela biji karetnya disimpan di bawah biji karet yang menang suit tadi. Terus ditumbuk sama telapak tangan sampai pecah. Kalau belum ada yang pecah, gantian ditumbuk sampai ada yang pecah. Pastinya biji karet yang pecah duluan itu yang kalah," lanjur Herher.
"Ini permainan tradisional yang sangat mudah. Saya yakin anak-anak zaman sekarang, kalau mau melakukannya pasti langsung bisa. Tinggal ke luar rumah, cari lokasi yang ada biji karetnya, dan rasakan sendiri bagaimana serunya," tandas Herher.