Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Motor Angkrek, Alat Transportasi Rakitan Pengangkut Barang di Curugkembar Sukabumi
15 April 2018 9:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Masyarakat Desa Tanjungsari, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi punya alat transportasi yang khas. Itulah motor angkrek. Alat transportasi yang digunakan sebagai pengganti mobil untuk pengangkut barang.
ADVERTISEMENT
Motor angkrek dibentuk dari sepeda motor biasa yang dirakit. Yang menjadi ciri khas, ada alat pengangkut barang yang dipasang di bagian depan. Bentuknya seperti bak kecil terbuat dari kayu berukuran lebar 1 meter dan tinggi 70 sentimeter.
Bagian ban motor angkrek menggunakan jenis offroad. Ini untuk memudahkan manuver pengendara, sesuai dengan infrastruktur jalan di Desa Tanjungsari yang masih berupa tanah berbatu. Bahkan, sulit dilalui kendaraan roda empat.
"Karena jalan yang rusak tak memungkinkan dilalui mobil. Makanya kami inisiatif membuat motor ini, khusus buat ngangkut barang," ungkap Usep, salah satu warga pemilik motor angkrek ditemui sukabumupdate.combelum lama ini.
Usep membangun motor angkrek beberapa tahun lalu. Biayanya modifikasinya, hanya sekitar Rp 500 ribu.
ADVERTISEMENT
Tak hanya untuk keperluan pribadi, motor angkrek juga Usep gunakan untuk mengojek. Ia biasa melayani warga sekitar Desa Mekarsari yang berbelanja di Pasar Curugkembar.
Ongkosnya lumayan, sekitar Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu, tergantung jarak tempuh. Muatan barang yang bisa dibawa dalam sekali jalan cukup banyak.
"Kalau enggak biasa, memang agak sulit mengendarainya. Stang nya disambung agak tinggi, dan ada bak ukuran cukup lebar di bagian depan," tutur Usep.
Usep menyadari, mengendarai motor angkrek cukup berbahaya. Apalagi, medan jalanan yang sering dilintasi, menyulitkan. Sampai-sampai mobil pun tak bisa melintas.
Namun, Usep dan warga sekitar Desa Tanjungsari tak punya banyak pilihan. Motor angkrek lahir dari keterbatasan masyarakat atas belum meratanya pembangunan infrastruktur.
ADVERTISEMENT