Konten Media Partner

Soal Terowongan Belanda Dijadikan Objek Wisata, Ini Kata Wali Kota Sukabumi

2 Januari 2018 15:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Soal Terowongan Belanda Dijadikan Objek Wisata, Ini Kata Wali Kota Sukabumi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz menanggapi kabar akan dijadikannya terowongan bawah tanah sebagai tempat wisata. Ia memperbolehkan, meskipun terowongan tersebut hanya saluran pembuangan air, atau got.
ADVERTISEMENT
"Ya boleh-boleh saja, penelusuran got," ujar Muraz usai memimpin apel PNS di Balaikota Sukabumi, Selasa (2/1/2018).
Muraz menambahkan, terowongan tersebut hanya pembuangan air, berupa got tinggi. Terowongan dibangun pada zaman penjajahan Belanda, dengan arsitektur got di Eropa.
"Di bawah itu got. Tingginya bisa sampai satu meter lebih. Liatnya dulu engga aneh saya," ujarnya.
Keberadaannya terowongan saluran air seperti ini bukan hanya di sekitar sekolah Mardi Yuana. Juga berada di Jalan RE Martadinata (Yogya Toserba) membentang ke Toko ABC, sampai Jalan Pasundan.
Muraz mengaku pernah masuk ke terowongan ini. Terowongan Got menanjak dari Jalan Pasundan hingga sekitar Yogya Toserba.
"Memang seperti itu, anak anak bisa berdiri. Saya dulu sewaktu kecil pernah ke sana. Yang saya tahu, dulu pernah masuk sama anak anak Tipar. Dari Jalan Pasundan masuk ke Got naik ke Jogya," akunya kepada sukabumiupdate.com, (1/12/2018).
ADVERTISEMENT
Namun, Muraz menyayangkan, masih banyak masyarakat yang membuang kotoran ke terowongan saluran air itu. Padahal, sekitar tahun 1960an, masih ada orang tua yang sering masuk untuk membersihkan terowongan.
"Itu kelemahan bangsa kita yang enggak mau bersihin. Sampai sekarang, masih bisa diakses. Coba saja masuk," tutupnya.