Konten Media Partner

Sungai Cimandiri di Sukabumi Kini Mengering

26 Juni 2019 12:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sungai Cigeugeur yang mengering. | Sumber Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sungai Cigeugeur yang mengering. | Sumber Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa hari terakhir, jagat media sosial Sukabumi kembali diramaikan oleh foto-foto dan narasi yang menyebutkan Hulu Waton, mata air Sungai Cimandiri di Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi mengering. Walaupun sudah memasuki musim kemarau, kabar ini tetap mengejutkan lantaran Sungai Cimandiri adalah salah satu sungai besar di Sukabumi yang jadi sumber kebutuhan air masyarakat mulai dari hulu hingga jauh ke muara laut di Pelabuhan Ratu.
ADVERTISEMENT
Dibantu oleh sejumlah aktivis Sukabumi, Aliansi Warga Gegerbitung (Almagribi) adalah yang pertama kali melambungkan informasi ini ke media sosial.
“Kami mem-publish data tersebut untuk mengingatkan bahwa kekeringan akan mengancam warga di hulu Sungai Cimandiri, dan berdampak pada debit air sungai ini secara keseluruhan,” ungkap Ketua Almagribi Aris Setiawan saat ditemui sukabumiupdate.com, Senin (24/6) di areal perbukitan yang tak jauh dari mata air Sungai Cimandiri.
Almagribi sempat mendokumentasikan salah satu titik hulu sungai atau mata air Cimandiri di bawah Bukit Bongas, perbatasan antara desa Sukamanah dan Gegerbitung, yang sudah tidak mengeluarkan air.
“Ada satu kampung yang berada dekat dengan sumber mata air itu, sekarang sudah kehilangan sumber air, bahkan sawah-sawah di punggung perbukitan itu sudah retak-retak kehilangan suplai air,” sambung Aris.
ADVERTISEMENT
Dampaknya tak hanya di sana, dari pantauan sukabumiupdate.com, saat ini Sungai Cimandiri yang melintas wilayah Gegerbitung pun sudah mengering. Nyaris tak ada air yang mengalir dari sungai-sungai yang dipenuhi bebatuan itu, hanya tersisa kolam-kolam air kecil, atau aliran kecil.
Puncak bukit yang menjadi kawasan resapan air di atas Hulu Waton atau sumber mata air Sungai Cimandiri tengah dibangun peternakan ayam. (Foto: Istimewa).
Pembangunan kandang ayam oleh salah satu perusahaan di puncak bukit di atas mata air Sungai Cimandiri dituding memperparah dampak kekeringan. Pasalnya saat ini puncak Bukit Bongas memang sedang diratakan oleh alat berat untuk pembangunan peternakan ayam.
“Data yang kita punya kandang ayam itu dibangun dengan membabat habis hutan di puncak bukit seluas kurang lebih 40 hektare. Pembangunan ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun ke belakang dan saat ini masih dalam proses cut and fill lahan,” lanjut Aris.
ADVERTISEMENT
Almagribi meminta pemerintah daerah segera bertindak, sehingga tidak membiarkan wilayah resapan air kawasan hulu Sungai Cimandiri rusak.
“Punahnya sumber mata air akan bermuara pada krisis pangan di masa yang akan datang. Hal ini terjadi karena semakin banyak areal pertanian yang tidak mendapatkan pasokan air yang memadai. Sebagian terjadi akibat alih fungsi lahan sehingga tidak ada penyimpanan cadangan air. Krisis sumber air, diprediksi akan menjadi salah satu sumber pertikaian dan konflik sosial manusia di masa depan,” tulis Rojak Daud, salah seorang aktivis pertanian di Sukabumi, lewat akun Facebook-nya yang ikut membagikan kondisi terkini kekeringan di kawasan hulu Sungai Cimandiri, Gegerbitung, Sukabumi.
Hingga berita ini diturunkan, sukabumiupdate.com masih berusaha meminta tanggapan dari pemerintah daerah, pihak Kecamatan Gegerbitung, terkait keringnya mata air sungai Cimandiri di bawah Bukit Bongas.
ADVERTISEMENT