Warga Patungan Perbaiki Jembatan Saronge di Cibitung Sukabumi

Konten Media Partner
11 Februari 2020 17:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga gotong royong memperbaiki jembatan Saronge di Kampung Sukagalih RT 03/01, Desa Cibitung, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, yang rusak akibat luapan Sungai Cijeruk.  | Sumber Foto:Ragil Gilang
zoom-in-whitePerbesar
Warga gotong royong memperbaiki jembatan Saronge di Kampung Sukagalih RT 03/01, Desa Cibitung, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, yang rusak akibat luapan Sungai Cijeruk. | Sumber Foto:Ragil Gilang
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Warga gotong royong memperbaiki jembatan Saronge di Kampung Sukagalih RT 03/01, Desa Cibitung, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, yang tak bisa dilintasi mobil karena mengalami kerusakan pada beberapa bagian jembatan.
ADVERTISEMENT
Tanpa mengandakan anggaran dari pemerintah, warga patungan untuk membeli semen, besi dan material bangunan yang dibutuhkan.
Pondasi ambruk akibat dihantam luapan Sungai Cijeruk saat hujan mengguyur, Rabu, (29/1/2020) lalu. Akibat kejadian itu, jembatan hanya bisa dilintasi roda dua saja karena pondasi ambruk menyebabkan permukaan jembatan berlubang. Jembatan yang memiliki lebar empat meter dan panjang 10 meter ini merupakan penghubung antara Desa Cibitung, Kecamatan Sagaranten dengan Desa Nagrakjaya, Kecamatan Curugkembar.
"Mulai diperbaiki pada hari Minggu (9/2/2020) dan menghabiskan dana sekitar Rp 12,5 juta dari hasil gotong royong. (Perbaikan ini) inisiatif Karang Taruna, LPM dan para pengusaha setempat," kata Kepala Desa Cibitung, Irvan Sanusi, kepada sukabumiupdate.com, Selasa (11/2/2020).
Menurut Irvan, perbaikan dilakukan pada bagian atas jembatan yang jebol dengan memasang besi WF dan dicor kembali agar mampu dilewati kendaraan roda empat. Sedangkan untuk bagian pondasi belum bisa diperbaiki karena butuh anggaran yang besar.
ADVERTISEMENT
"Untuk perbaikan bagian bawahnya, kami harus bermusyawarah dengan BPD. Kemungkinan (perbaikan) itu harus dari anggaran dana desa sebab kami mengajukan ke BPBD ternyata ditolak. BPBD tidak bisa mengeluarkan anggaran dengan alasan itu masih bisa dilewati meskipun kena bencana," jelasnya.
Menurut Irvan, BPBD bisa melakukan perbaikan apabila jembatan rusak parah. "Makanya kami berinisiatif untuk memperbaiki jembatan bagian atasnya, sedangkan bagian pondasi yang amblas tergerus air belum diperbaiki, lima hari kedepan sudah bisa dilewati," pungkasnya.
Reporter: RAGIL GILANG
Redaktur: ANDRI SOMANTRI