Konten Media Partner

3 Kecamatan di Polewali Mandar Terdampak Banjir Bandang dan Tanah Longsor

27 Agustus 2021 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sisa-sisa material banjir bandang berupa lumpur nampak di rumah warga. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sisa-sisa material banjir bandang berupa lumpur nampak di rumah warga. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Tingginya curah hujan mengakibatkan tiga kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar), terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor. Banjir ini juga menggenangi ruas Jalan Trans Sulawesi.
ADVERTISEMENT
"Ada tiga kecamatan yang terdampak, yaitu Kecamatan Anreapi, Matakali, dan Tapango," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Polewali Mandar, Affandi Rahman, Jumat (27/8/2021).
Menurut dia, sejumlah titik longsor terjadi di Kecamatan Anreapi serta beberapa rumah hanyut terbawa arus di Kecamatan Tapango.
"Sejumlah tiang listrik juga dilaporkan tumbang yang menyebabkan listrik padam. Berbekal alat seadanya, warga bahu membahu menyingkirkan sampah dan batang kayu yang terbawa arus sungai," ujarnya.
Salah seorang warga, Baharuddin, mengaku sempat mendengar suara gemuruh pada saat datang banjir bandang.
"Pas setengah enam sudah hujan, hujan deras juga di hulu. Setelah Maghrib air sudah naik disertai lumpur, sempat ada suara gemuruh," kata Baharuddin.
Kepala Desa Pasiang, Sitti Nurjannah, mengatakan ada dua dusun di wilayahnya yang terdampak paling parah akibat banjir kali ini.
ADVERTISEMENT
"Kalau yang terdampak kurang lebih 20 kepala keluarga di dua dusun, Dusun Tajangan dan Dusun Tabone," ucapnya.
Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, Nurjannah menyebut sedikitnya sepuluh kepala keluarga di desanya yang terpaksa mengungsi karena rumahnya terdampak banjir yang juga menggenangi persawahan warga.
"Akibat tadi pengaruh lama hujan deras, terus bendungan tersumbat, banyak kayu yang hanyut, perlu normalisasi sungai, karena sungai juga sudah menyempit," paparnya.
Warga yang rumahnya rusak sementara memilih mengungsi di rumah kerabatnya.