Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Foto: Lomba Perahu Tradisional Sandeq Race Finish di Pantai Manakarra
15 Agustus 2019 20:34 WIB
ADVERTISEMENT
Ajang balap perahu tradisional, Sandeq Race, akhirnya finish di Pantai Manakarra, Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (15/8).
ADVERTISEMENT
Lomba balap perahu tanpa mesin dan hanya mengandalkan layar tersebut yang mengambil titik start dari Pantai Bahari, Polewali Mandar, Rabu (7/8) itu, dimenangkan oleh perahu sandeq Cahaya Mandar yang disponsori Bupati Mamuju, Habsi Wahid, yang finish di Pantai Manakarra Mamuju pada pukul 14.07 WITA.
Sementara perahu sandeq Mandala Bintang Timur yang disponsori oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrowi, menempati urutan kedua dan finish di Pantai Manakarra Mamuju pada pukul 14.27 WITA.
Selanjutnya perahu sandeq Merpati Putih yang disponsori oleh Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris, yang mencapai finish pada pukul 14.28 WITA.
Kepala Dinas Pariwisata Sulbar, Farid Wajdi, mengatakan lomba perahu tradisional Sandeq Race ini sudah menjadi kalender tahunan dan masuk dalam 100 calender top event Kementerian Pariwisata.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini sebanyak 21 peserta yang ikut dalam perlombaan dengan mengambil start dari Pantai Bahari, Polman, pada Rabu (7/8) dan finish hari ini di Pantai Manakarra, Mamuju," kata Farid, Kamis (15/8).
Selama perjalanan, kata dia, peserta lomba melalui empat etape, yakni etape I Polewali-Majene pada Kamis (8/8), libur hari raya Idul Adha pada Sabtu sampai Senin (10/8, 12/8), lanjut etape II Majene-Banua Sendana pada Selasa (13/8), Etape III Banua Sendana-Deking pada Rabu (14/8), dan etape IV Deking-Mamuju yang juga sekaligus titik finish pada Kamis (15/8).
"Lomba sandeq tahun ini mengusung tema 'lautmu adalah hidupmu' yang tujuannya mengajak masyarakat untuk menjaga laut dengan cara tidak merusak ekosistem laut dan membuang sampah ke laut. Kita tahu bahwa laut merupakan sumber mata pencarian, maka itu perlu kita jaga dan pelihara," ujarnya.
Perahu sandeq merupakan warisan leluhur masyarakat suku Mandar yang merupakan salah satu perahu tercepat di dunia yang diawaki sekitar 10 orang dan hanya menggunakan layar.
ADVERTISEMENT
Tak heran, jika Pemprov Sulbar memasukannya dalam kalender wisata sebagai cara untuk melestarikan keberadaan perahu sandeq.
-------------
Penulis : Awal Dion
Editor : Sapriadi