Konten Media Partner

Kisah Pemilik Kafe D'Pirla Pasangkayu: Merantau dari Bone-Modal Awal Rp 500 Ribu

21 Februari 2023 16:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kafe D'Pirla yang berada di kawasan Anjungan Pantai Pasangkayu. Foto: Egi Sugianto
zoom-in-whitePerbesar
Kafe D'Pirla yang berada di kawasan Anjungan Pantai Pasangkayu. Foto: Egi Sugianto
ADVERTISEMENT
Kafe D'Pirla saat ini menjadi salah satu tempat tongkrongan favorit bagi warga di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar). Nama D'Pirla terinspirasi dari lokasinya yang berada di pinggir laut, tepatnya di kawasan Anjungan Pantai Pasangkayu.
ADVERTISEMENT
Pemilik Kafe D'Pirla, Suri Muliati Ridwan, mengisahkan perjuangannya yang penuh tantangan dan kerja keras hingga bisa mendirikan kafe di Bumi Vovasanggayu.
Menurut Suri yang akrab disapa Mama Dani, dia dan suaminya Muh. Baharuddin berasal dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, dan menginjakkan kaki di Kabupaten Pasangkayu pada tahun 2018.
Di tahun itu, Suri merintis usaha warkop dengan modal Rp 500 ribu dan menyajikan menu ala kadarnya seperti pisang goreng, sarabba, mi siram, dan es kelapa muda.
"Kami pendatang dari kampung, dari Bone, Sulawesi Selatan. Kalau mengingat ke belakang, sama sekali tidak pernah terpikirkan kalau akhirnya saya akan punya kafe dan inilah mata pencarian kami satu-satunya," kata Suri Muliati saat berbincang dengan wartawan, Senin (20/2/2023).
ADVERTISEMENT
"Dulu, sekitar tahun 2018 lalu, saya memulai usaha hanya bermodal tempat tinggal yang sederhana. Kami sambil buka usaha, juga sekaligus tempat tinggal bersama anak-anak," sambungnya.
Owner Kafe D'Pirla, Suri Muliati Ridwan dan suaminya, Muh. Baharuddin. Foto: Egi Sugianto
Sebagai seorang perantau, dia datang ke Pasangkayu dengan bekerja serabutan. Sementara suaminya menjadi karyawan di salah satu toko mebel.
"Mama saya tukang jahit, dan bapak kerja sebagai sopir mikrolet (angkutan umum) di Cahaya Bone. Biasalah, kami hidup dengan mandiri," tuturnya.
Awal memulai usaha warkop di Pasangkayu, Suri mengakui omzetnya sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu per harinya dengan tempat yang terbilang sederhana. Termotivasi untuk mengembangkan usaha, dia lalu memutuskan pindah tempat tepat di kawasan Anjungan Pantai Pasangkayu.
"(Kafe) D’Pirla yang sekarang ini, adalah tempat kedua setelah kita memutuskan pindah ke sini," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Suri menyebutkan, kafe D'Pirla yang berada di lokasi strategis di Kabupaten Pasangkayu itu bakal hadir dengan konsep lebih modern pada 17 Maret 2023.
Saat ini, kafe D'Pirla memiliki 18 meja pelayanan serta 7 orang karyawan dengan menyajikan sejumlah menu makanan dan minuman. Soal omzet, Suri mengaku usaha kafenya itu mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah dalam sebulan.
"Untuk omzet, hitungan kotor kita bisa dapat dari Rp 30 juta sampai Rp 50 juta per bulan," ungkapnya.
Suri menuturkan kunci suksesnya dalam berusaha, yakni konsisten disertai semangat bekerja.
"Bagi saya konsisten saja dan bersemangat," pungkas ibu dua anak ini.
(Egi Sugianto)