Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Kreasi Warga Mamasa, Sulap Daun Pinus Kering Jadi Pohon Natal
23 Desember 2019 13:44 WIB
ADVERTISEMENT
Menjelang perayaan Natal 2019, pemuda dan warga di kawasan hutan pinus Desa Tondok Bakaru, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, membuat replika pohon Natal dengan cara unik.
ADVERTISEMENT
Mereka membuat puluhan replika pohon Natal dari daun pinus kering yang didesain sedemikian rupa. Untuk menambah keindahannya di malam hari, mereka menambahkan lampu warna-warni hingga kelihatan cantik dan unik layaknya pohon Natal yang dijual di toko-toko.
Anto, warga Desa Tondok Bakaru, mengatakan membuat pohon Natal dari daun pinus kering lebih praktis. Selain menghemat biaya, daun pinus kering tersebut juga terbilang mudah untuk didesain menjadi replika pohon Natal.
Dalam sehari, satu orang warga mampu membuat dua buah pohon Natal. Bahan yang digunakan pun diambil di sekitar lokasi hutan pinus yang tak jauh dari permukiman warga.
"Kami sengaja memilih daun pinus kering karena hemat biaya. Selain itu bahan yang digunakan berada di lokasi sekitar. Daripada harus beli pohon Natal yang harganya jutaan rupiah, lebih baik kami yang buat dan bisa hemat biaya," kata Anto, Senin (23/12).
ADVERTISEMENT
Puluhan pohon-pohon Natal yang sudah jadi ini dipasangi berbagai ornamen Natal dan lampu-lampu hias sehingga kelihatan unik dan menarik, kemudian dipasang secara berderet di atas gunung yang saat ini menjadi kawasan wisata Kampung Natal Desa Tondok Bakaru.
"Kami berharap apa yang kami lakukan dapat mengedukasi warga lain dalam menyambut Natal tahun ini, di mana perayaan Natal cukup dimaknai dengan kesederhanaan, seperti pembuatan pohon Natal yang cukup memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar kita," ujarnya.
Dari pantauan Sulbar Kini , suasana Natal begitu terasa di Desa Tondok Bakaru. Ratusan bahkan ribuan pohon Natal sudah berdiri sepanjang jalan desa, hingga di kawasan hutan pinus seluas satu hektare yang dikelola menjadi wisata Kampung Natal oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
ADVERTISEMENT
(Frendy)