Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Lagi, Warga di Sulbar Tandu Jenazah dari Puskesmas karena Tak Ada Ambulans
19 September 2022 0:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Warga menandu jenazah di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar. Foto: Tangkapan Layar Video](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gd8tttyx8xm09z94g8aqxx6g.jpg)
ADVERTISEMENT
Sekelompok warga menandu jenazah dengan berjalan kaki sejauh beberapa kilometer dari puskesmas ke rumah duka kembali terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar).
ADVERTISEMENT
Kali ini, peristiwa warga menandu jenazah dengan menggunakan keranda mayat terbungkus sarung itu terjadi di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, pada Minggu (18/9/2022).
Dalam video yang dibagikan pemilik akun Facebook Hazryani Keccutz, tampak sekelompok warga menandu jenazah tersebut di pinggir jalan yang diketahui merupakan ruas Jalan Trans Sulawesi.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, terdengar ungkapan kekecewaan seorang wanita lantaran jenazah tersebut tidak bisa diantar menggunakan ambulans atau mobil jenazah.
"Kasihan e ini orang meninggal digotong ndak ada ambulans mau bawai. Puskesmas Campalagian," kata wanita dalam video tersebut.
"Puskesmas Campalagian tidak diuruskan, biar berapa sewanya kita juga mau sewa, tapi tidak ada urusannya" sambung wanita tersebut.
Secara terpisah, Kepala Puskesmas Campalagian Ramlah menuturkan, jenazah yang diketahui bernama Darwis (67) itu terpaksa ditandu warga karena tidak ada ambulans yang stand by di puskesmas.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, satu mobil ambulans milik Puskesmas Campalagian di saat bersamaan sementara mengantar pasien rujukan ke rumah sakit di Polewali karena kondisi pasien darurat.
"Ada satu unit mobil ambulans tapi rusak berat. Ada mobil ambulans yang biasa kerja sama puskesmas tapi juga katanya sedang mengantar (pasien) ke Makassar," jelas Ramlah kepada wartawan.
Dia berdalih, pihaknya sudah menghubungi pihak kepala desa terkait pengurusan jenazah warganya, namun jenazah tersebut kemudian dibawa pulang pihak keluarga dengan cara ditandu berjalan kaki.