Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Sulung Landung adalah Saya
27 Juni 2018 8:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari Sulung Landung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gue adalah anak pertama dari 5 bersaudara, lahir dan besar di Pematang Siantar, Sumut. Kota kedua terbesar di Sumut yang indah, sejuk, tenang, dan damai. Dari kecil gue sudah diajarkan untuk bekerja dan mandiri. Ayah memiliki toko kelontong dan sebagai anak paling besar saya diminta untuk menjaga toko, mengantar kue buatan Ibu ke pasar untuk dijual dan sepulang sekolah kembali ke pasar untuk menerima uang dari hasil penjualan kue.
ADVERTISEMENT
Di saat teman-teman sebaya gue pulang sekolah bisa bermain, tidur siang, gue harus menjaga toko sampai sore dan itu dilakukan setiap hari dari Senin-Minggu. Walaupun suka kesal karena diminta jaga toko dan antar kue karena tidak bisa bermain dengan teman-teman, gue tetap menjalankan tugas yang diberikan oleh kedua orang tua sampai selesai SMA.
Gue melanjutkan kuliah dan menetap di Jakarta, menjadi warga Jakarta adalah cita-cita dari kecil. Bekerja di Industri hiburan adalah mimpi yang terus gue pelihara, pupuk, dan gue bawa dalam setiap doa. Jakarta mendidik gue menjadi sosok yang mandiri, tahan banting, tidak mudah patah semangat apalagi mengeluh.
Jakarta juga memberikan tempat untuk gue meraih mimpi-mimpi, menjadi Manager Artists, menulis buku, hingga terlibat di dalam produksi film dan drama musikal.
ADVERTISEMENT
Semua itu tidak ada yang instan. Begitu banyak jalan terjal yang harus dilalui, jatuh bangun yang sudah tidak terhitung jumlahnya. Semua harus dijalani, dihadapi, dan dilalui dengan kesabaran. terkadang hanya air mata dan diri sendiri yang menemani perjuangan ini.
Bekerja, bekerja, dan terus bekerja. Jatuh lalu bangun lagi, jatuh lagi , bangun lagi dan begitu seterusnya. Semuanya gue lakoni-nikmati-resapi. Sampai sekarang pun gue masih menjadi murid kehidupan. Proses yang akan gue jalanin seumur hidup, Proses yang selalu gue nikmati dengan sepenuh hati.
Perjalanan masih sangat panjang, gue sendiri tidak tahu kapan akan berhenti. Selagi masih diberi nafas dan semangat gue akan terus melangkah, berjalan, berlari, dan melompat tinggi lalu saat tiba waktunya berhenti sejenak dan akan berjalan lagi. Menjadi pejuang kehidupan adalah pilihan hidup.
ADVERTISEMENT
Photo : Benny Lims
Desain: Andre Nizar