Bobby Nasution Menang di Pilkada Medan, Tim Akhyar Nasution Sebut Ada Kecurangan

Konten Media Partner
16 Desember 2020 14:19 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penetapan hasil rekapitulasi suara Pilkada Kota Medan yang dilakukan di Hotel Santika Dyandra Medan. Foto: Sumut News.
zoom-in-whitePerbesar
Penetapan hasil rekapitulasi suara Pilkada Kota Medan yang dilakukan di Hotel Santika Dyandra Medan. Foto: Sumut News.
ADVERTISEMENT
MEDAN | KPU Kota Medan telah menetapkan hasil Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan setelah dilaksanakannya pemungutan suara pada tanggal 9 Desember lalu.
ADVERTISEMENT
Penetapan hasil rekapitulasi suara dilakukan di Hotel Santika Dyandra Medan dalam rapat pleno yang turut mengundang berbagai pihak, termasuk dari masing-masing pasangan calon.
Hasil pemilihan menghasilkan Bobby Nasution - Aulia Rachman, pasangan calon nomor urut dua sebagai pemenang dengan perolehan suara sebanyak 393.327 atau 53,45%.
Sedangkan Akhyar Nasution - Salman Al Farisi memperoleh sebanyak 342.580 atau 46,55%.
"Dengan demikian hasil penetapan perolehan suara pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan unggul Bobby - Aulia," ujar Ketua KPU Kota Medan, Agussyah Damanik, usai melakukan penetapan, Selasa malam (15/12).
Bobby Nasution - Aulia Rachman unggul di 15 Kecamatan, sedangkan Akhyar Nasution - Salman Al Farisi berhasil meraup angka kemenangan di 6 Kecamatan saja.
ADVERTISEMENT
Namun pihak pasangan 01 menolak untuk menandatangani berita acara penetapan hasil rekapitulasi suara. Hal ini, dikatakan oleh Wakil Ketua Tim Pemenangan Gelmok Samosir karena adanya banyak kejanggalan pada pelaksanaan Pilkada Kota Medan.
Sebelumnya Tim Pemenangan Akhyar - Salman telah melakukan pernyataan sikap dan memaparkan hasil temuan dugaan kecurangan pada saat proses Pilkada.
Gelmok Samosir menyampaikan kecurangan Pilkada Kota Medan sampai kepada tahap tindakan teknis seperti penyebaran formulir C6 yang digunakan masyarakat ketika ingin memilih ke TPS.
"Ditemukannya indikasi kuat kesengajaan disalurkannya surat undangan memilih C6, sehingga banyak warga yang gagal melaksanakan hak pilihnya atau memberikan suaranya dan ditandai dengan rendahnya pemilih yang datang ke TPS. Ada pun ratusan surat undangan memilih C6, yang tak dibagikan di salah satu rumah warga," ujarnya. | SUMUT NEWS
ADVERTISEMENT