Cerita Ayah yang 2 Anaknya Ditangkap Terkait Bom Bunuh Diri Medan

Konten Media Partner
15 November 2019 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rudi Suharto (52) yang merupakan orangtua Aris dan Fadli. Foto: SumutNews
zoom-in-whitePerbesar
Rudi Suharto (52) yang merupakan orangtua Aris dan Fadli. Foto: SumutNews
ADVERTISEMENT
MEDAN | Rudi Suharto (52) warga Jalan Tambak Lingkungan 20, Kelurahan Canang Kering, Kecamatan Medan Belawan, mengungkapkan kesedihannya, saat ia menyerahkan kedua anaknya untuk dibawa polisi.
ADVERTISEMENT
Rudi merupakan adalah orang tua Aris (28) dan Fadli (23) yang diamankan pada Kamis malam (14/11/2019) di rumah Kepala Lingkungan setempat. Sementara, anaknya Andre (21) melarikan diri. "
"Ya sedihlah kita melihat anak seperti ini," kata Rudi, Jumat (15/11/2019).
Rudi mengatakan, ia tidak ada merasakan keganjilan selama anaknya ikut pengajian.
"Mereka mengaji sama kawan-kawan di sini. Kalau di gubuk saya, sehari bisa 3-4 kali ke kolam. Jadi saya tahu kondisinya. Anak saya yang tiga itu biasanya menginap di gubuk," ujarnya.
Gubuk miliknya dibangun untuk menjaga lahan tambak. Gubuk itu berisi barang-barang kegiatan sehari-hari, seperti cangkul dan parang. Di situ juga ditaruh kepiting dan bibit ikan.
"Sehari-harinya mereka sering duduk-duduk di situ. Saat kejadian bom mereka bertiga ada di gubuk," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Disinggung apakah bom dirakit di lokasi tambak, Rudi tidak berani menjawabnya dengan tegas. Ia mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Kalau itu saya kurang tahu. Tapi nanti ada hasil pemeriksaan polisi. Ada kejanggalan apa tidak," jawabnya.
Saat kejadian bom bunuh diri, katanya, ia sedang melihat televisi dan sekilas melihat wajah Rabbial Muslim Nasution.
Rabbial merupakan orang yang pernah melintas dan bertegur sapa dengannya. Ia juga mengaku kenal Rabbial dari anak-anaknya.
"Saat lihat TV nampak sketsa wajah Rabbial. Tapi karena mata saya kurang jelas melihat gambar TV goyang-goyang, jadi enggak terlalu curiga. Rabbial sering kemari dan kadang-kadang mereka (anaknya-red) main sama. Dia (Rabbial-red) lebih sering datang siang," urainya.
Sekitar pukul 20.30 WIB, Rudi membawa keduanya anaknya ke rumah kepala lingkungan (Kepling) setempat. Sementara, seorang anak lainnya bernama Andre tidak nampak saat Magrib.
ADVERTISEMENT
"Anak saya memang tidak saya kasih lari. Sempat saya tanya kok bisa kayak gini kalian. Kan bapak suruh ngaji bagus-bagus. Saya bilang kalian harus bertanggung jawab. Karena sampai kapan pun kalian lari pasti akan dicari terus," cetusnya.
Sekitar pukul 21.00 WIB pihak kepolisian datang ke rumah Kepling dan setelah dilakukan interogasi akhirnya sekitar pukul 22.00 WIB Aris dan Fadli akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian.