Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
MEDAN | Setelah menggeledah rumah di Jalan Jangka, Gang Tentram, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Polisi melanjutkan penggeledahan di tiga rumah di Marelan.
ADVERTISEMENT
Dua rumah yang digeledah berada di pasar 1 rel, dan satu rumah di pasar 2, Kelurahan Tanah 600, Kecamatan Medan Marelan.
Penggeledahan itu terkait aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan , pada Rabu pagi.
Rumah pertama yang didatangi berada di sebuah gang tanpa nama. Rumah tersebut dalam kondisi tergembok.
Kepala Lingkungan I, Mukhlis mengatakan, rumah yang tampak belum selesai tersebut pernah ditinggali mertua terduga pelaku bom bunuh diri, Rabbial Muslim Nasution selama dua tahun.
Namun, menurutnya, Rabbial hanya setahun saja tinggal di situ, pindah. Dia tak tahu selanjutnya pindah kemana.
"Habis itu rumah ini dijual, sudah laku sama orang. Enam bulan lalu lah kosong," katanya, Rabu petang (13/11).
ADVERTISEMENT
Dijelaskannya, selama ini dia hanya berinteraksi dengan mertua Rabbial yang sering ke masjid. Dengan Rabbial, dia sangat jarang berinteraksi.
"Bisa dibilang tidak pernah lah. Orang paling hanya sekali-sekali saja, itu pun sebentar," ucapnya.
Tak lama kemudian, tim bergerak ke pasar 2, mendatangi sebuah rumah dua tingkat yang di depannya terdapat spanduk bertuliskan warung D&W. Warung tersebut menjual ayam geprek, sosis gurita, dan aneka makanan dan minuman lainnya.
Sekitar 15 menit kemudian, mobil barracuda dan penjinak bom meninggalkan lokasi. Sejumlah polisi masih berada di lokasi.
Sekitar setengah jam di situ, seorang perempuan dan seorang laki-laki paruh baya dibawa masuk ke dalam mobil kemudian berlalu. Dua orang tersebut tidak mau mengucapkan satu kata pun ketika ditanya awak media.
ADVERTISEMENT
Ternyata, polisi menggeledah sebuah rumah nomor 212 c di Gang Melati, pasar 1 rel. Rumah tersebut, menurut Kepala Lingkungan 6, Sumini, ditinggali Rabbial dan istrinya, Dewi sejak sebulan yang lalu. Rumah itu sendiri adalah milik seorang warga bernama Fauziah.
"Kemarin waktu pindah ke sini dia ada lapor, istrinya bagus. Kalau orangnya, biasa saja. Tamu-tamunya yang datang, ya menurut informasi, itu teman-teman ngajinya," terangnya.
Fahreza, yang tinggal tepat di sebelah rumah Rabbial mengatakan, pagi tadi dia sempat bertegur sapa dengan Rabbial. Namun hanya sekilas saja. Dia sempat bertanya kepada Rabbial hendak kemana.
"Katanya mau kerja. Udah gitu aja. Dia tadi waktu berangkat membawa tas ransel. Gembung tasnya. Biasanya sih tidak," ujarnya.
Sekitar satu jam polisi memeriksa rumah tersebut, mereka mengeluarkan beberapa barang dari dalam rumah. Salah satunya koper berwarna hitam, dan sesuatu menyerupai anak panah.
ADVERTISEMENT
Pukul 16.40 wib, petugas polisi membawa barang-barang tersebut ke dalam mobil yang terparkir di jalan pasar 1 rel.
Barang-barang tersebut diletakkan dalam keranjang plastik warna hijau berukuran besar. Satu pipa besi panjang juga dibawa oleh polisi. Selain itu, sebuah koper hitam tersebut juga dibawa ke dalam mobil.
Amatan di lokasi, polisi sudah memasang garis polisi berwarna kuning mengelilingi rumah tersebut. Seorang polisi memperingatkan Kepala Lingkungan 6, Sumini untuk melarang siapa pun memasuki rumah itu karena sudah diberi police line. | SUMUT NEWS