Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Polisi Kembali Geledah 3 Rumah di Belawan Terkait Bom Bunuh Diri
15 November 2019 22:54 WIB
ADVERTISEMENT
MEDAN | Tim gabungan dari Polda Sumatera Utara, Polrestabes Medan dan Polres Pelabuhan Belawan dibantu tim Densus 88 Mabes Polri, menggeledah tiga rumah di Lingkungan 20, Kampung Sentosa Barat, Jalan Tambak, Kelurahan Sicanang (Canang Kering), Kecamatan Medan Belawan, Jumat (15/11/2019).
ADVERTISEMENT
Sejak pukul 14.30 wib, tim gabungan tiba di lokasi dengan dua mobil Gegana bersiaga tak jauh dari rumah yang digeledah.
Mereka mensterilkan lokasi dengan memasang garis polisi. Selain itu, polisi juga memasang garis polisi di rumah berwarna pink.
Petugas menggunakan pakaian hitam dengan pelindung lengkap keluar masuk dari dalam rumah tersebut. Begitu juga dengan petugas ynag berpakaian biasa dan berbadan tegap.
Sekitar pukul 17.00 wib, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimun) Polda Sumut Kombes Pol Andi Ryan tiba di lokasi dan melihat rumah yang digeledah.
Sekitar satu jam sebagian tim tampak bergeser ke arah tambak. Mereka diduga menuju rumah R. Suharto dan gubuk di dekat tambak.
Tim Inafis juga berjalan menuju mobil dan membawa dua plastik transparan berisi pakaian dan satu plastik berisi botol air mineral. Saat ditanya si pembawa barang hanya diam sambil berlalu.
ADVERTISEMENT
Setelah empat melakukan penggeledahan, tim gabungan mulai meninggalkan lokasi. Garis polisi di rumah berwarna pink juga dilepas.
Warga yang dari awal berkerumun semakin mendekat. Beberapa orang masih ada yang berjaga di lokasi tersebut.
Kepala Lingkungan 20, Jihadun Akbar mengatakan, rumah pertama yang diperiksa dihuni Syamsudin (Syafri), lalu rumah R. Suharto serta rumah Anto.
"Paling sering di rumah Syamsuddin ini yang ada kumpul-kumpul hampir tiap hari. Yang tinggal di rumah itu adalah anaknya," katanya.
Saat ditanya apakah Syamsuddin adalah Iwan yang pergi ke Bengkulu dua bulan yang lalu, Jihadun membenarkannya.
Sepengetahuannya, Anto adalah orang yang selalu mengajar. Selain itu, katanya, pada hari Senin Rabbial Muslim Nasution ada datang.
ADVERTISEMENT
"Kalau Salman pernah juga kemari. Memang tidak sering, tapi adlaah beberapa kali kumpul," katanya.
Jihadun menambahkan, warga selama ini sudah menaruh curiga dengan kegiatan mereka. Selain mengaji di rumah itu, mereka kadang juga pergi ke luar.
"Keresahan masyarakat karena mereka sering kumpul sampai di atas jam 100.00 Wib. Kadang ada yang pulang, ada juga menginap," jelasnya.
Jihadun mengatakan, aktifitas seperti itu sudah berlangsung sejak 2013, dan dilanjutkan oleh anaknya. Sepengetahuannya, kelompok pengajian orangtuanya dulu bernama Jamiatul Insani.
"Yang ikut di pengajian itu warga luar. Mereka pengajian atau kumpul sampai tengah malam. Tapi mereka tertutup dan saat kita datang mereka diam," pungkasnya. | SUMUTNEWS
ADVERTISEMENT