Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kenapa Kita Betah Melihat Layar HP? Rahasia di Balik Teknologi dan Psikologi
27 November 2024 9:15 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Adristi Nurfajri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kenapa Kita Betah Melihat Layar HP? Rahasia di Balik Teknologi dan Psikologi
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu melihat seseorang betah berjam-jam lamanya menatap layar HP? Mungkin awalnya hanya ingin melihat notifikasi saja, tapi malah berujung scrolling berjam-jam hingga lupa waktu.
ADVERTISEMENT
Di zaman modern saat ini, penggunaan ponsel sudah sangat menyebar di seluruh kalangan. Bahkan, kegiatan belajar, bermain, dan bekerja bisa dilakukan dalam satu waktu cukup dengan satu ponsel.Tidak sedikit orang yang berujung kecanduan dan menjadi tidak bisa lepas dari HP. Fenomena ini bukan kebetulan, melainkan ada hubungan antara canggihnya teknologi dengan trik psikologi yang membuat kamu betah berlama-lama bermain HP.
Jika kamu salah satu dari mereka yang sulit lepas dari HP, yuk simak untuk mencari tahu apa hubungannya!
HP: Alat Ajaib Pemicu Ketergantungan
Handphone atau smartphone merupakan alat komunikasi terbarukan yang bisa dianggap sebagai mini komputer yang menyediakan berbagai kecanggihan yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun (Backer, 2010). Jika sudah menggenggam ponsel, maka dunia seolah berada dalam genggaman, sehingga manusia menjadi bergantung dengannya. Namun, apakah hal tersebut selalu bermakna baik? Oh, tentu tidak. Kecanggihan yang dimiliki smartphone memiliki sisi gelap yang perlu diwaspadai.
ADVERTISEMENT
Algoritma yang Lebih Memahami Kamu Lebih dari Diri Sendiri
Pernahkah kamu sudah menggulir ponsel tanpa henti, tapi tetap tidak menemukan akhir dari konten itu? Malah justru menemukan hal-hal baru dan menarik lainnya yang membuat kamu betah scrolling tanpa henti. Fenomena ini disebut dengan infinite scroll, yaitu fitur yang memungkinkan terus menggulir layar tanpa akhir yang jelas. Desain ini sengaja dibuat untuk menghilangkan keinginan untuk berhenti dalam bermain ponsel. Niat “Aku mau lihat satu konten lagi aja, deh,” sering kali berakhir menjadi berjam-jam lamanya.
Algoritma juga mengetahui apa saja yang menjadi kesukaanmu dalam konten suatu aplikasi. Hal itu membuat kamu merasa dipahami dan mendapatkan apa yang kamu inginkan terus-menerus, sehingga membuat kamu susah berhenti bermain HP. Kenyamanan yang diberikan membuat daya tarikmu terus meningkat dan terpacu untuk mengetahui yang lebih dari apa yang sudah disajikan dalam HP.
ADVERTISEMENT
Desain Visual yang Menawan: Magnet Handal
Apakah kamu pernah memperhatikan aplikasi-aplikasi dalam HP yang menggunakan warna cerah seperti merah, kuning, dan biru? Itu bukan merupakan suatu kebetulan. Secara psikologis, warna-warna ini digunakan untuk menarik perhatian manusia. Contohnya, warna merah menciptakan suatu peringatan dan perhatian instan, sehingga secara naluriah akan membuat kita terdorong untuk memeriksanya. Begitu juga dengan tombol “like” pada ikon notifikasi yang dibuat kontras sehingga membuatnya menonjol di layar, mengambil lebih atensi kita untuk melihatnya.
Tata letak atau layout pada aplikasi modern dirancang agar otak kita bisa langsung memahami cara menggunakannya. Aplikasi seperti Instagram, TikTok, atau WhatsApp mengatur elemen-elemen utamanya pada tempat yang strategis agar mudah dijangkau dengan ibu jari, sehingga penggunanya dapat menggunakan aplikasi tersebut dengan cepat dan nyaman.
ADVERTISEMENT
Beberapa aplikasi bahkan menggunakan efek gamifikasi untuk membuat desainnya terlihat lebih menarik. Contohnya, pada tampilan animasi ketika kita mencapai suatu target atau kemenangan pada game, aplikasi belajar, atau olahraga. Visual yang ditampilkan menunjukkan kemajuan atau pesan motivasi sehingga kita terdorong untuk terus kembali.
Mengurangi Ketegangan Mata dengan Mode Gelap
Tentu kamu sudah tidak asing lagi dengan aplikasi TikTok, bukan?
TikTok merupakan salah satu contoh aplikasi media sosial terkini yang banyak diminati dengan tampilan layar mode gelap atau dark mode. Tampilannya yang gelap membuat mata kita lebih nyaman melihatnya. Tidak sedikit juga orang yang lebih nyaman menggunakan mode gelap pada tampilan ponsel. Ternyata ini bukan hanya sekadar gaya, melainkan juga ada teori psikologinya, lho.
Secara psikologis, mode gelap memanfaatkan cara otak kita bekerja. Cahaya terang dengan latar putih sering kali membuat otak kita bekerja lebih keras untuk memproses visual, apalagi jika digunakan dalam jangka waktu lama. Hal ini disebut overstimulation (stimulasi berlebih), yang dapat menyebabkan mata cepat lelah atau bahkan sakit kepala. Mode gelap membantu mengurangi tekanan ini, memungkinkan otak dan mata bekerja dengan lebih efisien.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, mode gelap juga mengurangi paparan cahaya biru, yang diketahui dapat mengganggu pola tidur alami kita. Ketika mata tidak terlalu terpapar cahaya terang, tubuh lebih mudah memproduksi melatonin, hormon yang membuat kita merasa mengantuk. Jadi, tidak heran jika banyak orang lebih memilih tampilan gelap untuk penggunaan ponsel di malam hari.
Dengan kenyamanan yang ditawarkan, mode gelap mencerminkan prinsip behavioral psychology (psikologi perilaku). Ketika pengguna merasa lebih nyaman, mereka cenderung terus menggunakannya. Mode gelap bukan hanya tentang estetika, tetapi juga langkah kecil menuju interaksi digital yang lebih sehat dan ramah untuk tubuh kita. Dengan kata lain, mode gelap memanfaatkan prinsip-prinsip psikologi untuk mendukung interaksi yang lebih sehat antara manusia dan teknologi.
ADVERTISEMENT
Apa Dampaknya untuk Kita?
Teknologi ini memang memberikan hiburan tanpa batas, tetapi juga bisa mencuri banyak waktu dan mengganggu produktivitas. Sebagaimana penelitian yang dilakukan Has et al. (2020), remaja dengan kecanduan smartphone cenderung mengalami penurunan kemampuan berpikir kritis, sehingga sulit membedakan antara hal yang nyata dan tidak nyata, serta memiliki peluang lebih kecil untuk meraih prestasi di sekolah. Pada orang dewasa, kecanduan terhadap smartphone bisa menimbulkan gangguan kecemasan hingga stres jika tidak dapat mengelolanya dengan bijak.
Bagaimana Supaya Tidak Terus-Menerus Terjebak Rasa 'Nyaman'?
Untuk mengurangi kenyamanan pada HP, salah satu trik yang efektif adalah membuat tampilan ponsel kamu kurang menarik. Aktifkan mode grayscale, yaitu mengubah layar menjadi hitam putih, sehingga tampilan aplikasi tidak lagi memikat perhatian. Kurangi kecerahan layar agar mata lebih cepat lelah saat terlalu lama menatapnya.
ADVERTISEMENT
Sembunyikan aplikasi favorit dalam folder yang sulit diakses dan pilih wallpaper polos atau tema sederhana untuk mengurangi godaan membuka HP. Selain itu, matikan notifikasi dari aplikasi yang tidak penting agar kamu tidak terganggu setiap saat. Dengan langkah-langkah sederhana ini, kamu bisa lebih fokus pada aktivitas lain tanpa terus-terusan tergoda oleh layar ponsel.
Ketergantungan pada HP adalah hasil kombinasi dari teknologi yang canggih dan psikologi manusia yang kompleks. Dengan memahami cara kerja teknologi ini, kita dapat menikmati manfaatnya, dan mengurangi dampak negatifnya. Jadi, mulai sekarang, yuk gunakan HP dengan bijak, agar tidak tertipu dengan mulusnya tampilan yang membuat matamu nyaman. Kamu tentu tidak ingin dikendalikan sepenuhnya oleh HP, bukan?
Referensi
Saputra, R. (2023). Pengaruh Penggunaan Smartphone terhadap Kesehatan Remaja (Literature Review). Jurnal Kesehatan Lentera ‘Aisyiyah, 6 (2), 775-778.
ADVERTISEMENT