2 Perkara yang Redupkan Pendar Federico Macheda di Manchester United

Federico Macheda. Foto: AFP/IAN KINGTON

Api tidak mati tanpa sebab. Bisa karena air, bisa karena angin. Jika Federico Macheda adalah api, lantas apa yang menyebabkan potensinya meredup (hingga mati) di Manchester United?

Terlepas dari kesalahannya menerima tawaran dipinjamkan ke Sampdoria, ada dua perkara lain: Persaingan yang ketat dan cedera. Masalah klasik bagi pemain muda yang gagal berkembang, tetapi itu kenyataannya.

"Ingatlah bahwa semasa aku di sana (2007-2014), Manchester United punya banyak pemain hebat [di lini depan], sehingga sulit untuk bermain secara regular," kata penyerang Italia itu kepada Goal International.

Well, bayangkan saja, dahulu skuat kebanggaan publik Old Trafford itu punya Cristiano Ronaldo, Carlos Tevez, Wayne Rooney, Dimitar Berbatov, hingga Javier Hernandez di lini depan. Mereka juga lalu mendatangkan Robin van Persie dari Arsenal.

Jadi, ya, geus wayahna-lah jika Macheda yang terikat kontra profesional dengan Manchester United sejak usia 17 tahun itu kesulitam menembus line up tim utama. Lini depan skuat asuhan Sir Alex Ferguson terlalu 'gemuk'.

Oh, iya. Macheda juga mesti 'berkawan' dengan 'musuh' bernama cedera. Itu juga yang membuat performanya sulit berkembang. Cedera tak cuma menghamtam fisiknya, tetapi juga mentalnya.

"Tentu saja, aku akan senang jika bisa bermain [untuk Manchester United] lebih lama, tetapi aku tidak menyesal karena aku memberikan yang terbaik. Berusaha sekuat tenaga untuk unggul, meski seperti semua orang tahu, aku juga sedikit tidak beruntung dengan cedera," ujarnya.

Federico Macheda. Foto: AFP/ANDREW YATES

Sekadar catatan, nama Macheda mencuat ke permukaan usai mencetak dua gol dalam dua laga pertamanya membela 'Setan Merah'. Ndilalah, dua gol itu menentukan kemenangan timnya dalam dua pekan berturut-turut.

Satu gol ketika membawa Ryan Giggs dan kolega menang 3-2 atas Aston Villa. Satu gol lagi dicetaknya saat memastikan kemenangan 1-2 Manchester United atas Sunderland.

Namun, kata Macheda, golnya ke gawang Aston Villa adalah gol yang benar-benar menjadi batu pijakan penting dalam kariernya. Meski begitu, ya, cedera menjadi batu sandungannya.

“Aku memiliki banyak nasib buruk dengan cedera pada tahun-tahun setelah gol terkenal itu dan tidak mudah untuk memulihkan diri secara fisik maupun mental," terangnya.

Macheda tak cuma pernah cedera ketika membela Manchester United, dia juga 'dihantui' cedera saat dipinjamkan ke klub lain. Saat di Queens Park Rangers, misalnya, dia mendapat cedera pergelangan kaki pada Maret 2012 hingga tak bisa lanjut bermain di sisa musim itu.

Begitu juga ketika dia dipinjamkan ke Doncaster Rovers pada September 2013. Baru juga main lima laga dan mencetak tiga gol, Macheda lalu cedera pada Oktober dan mesti kembali ke Manchester United untuk pemulihan. Usai sembuh, dia balik lagi ke Doncaster, tetapi gagal kembali ke performa terbaiknya.

Penyerang 28 tahun itu kini membela Panathinaikos. Sudah sejak September 2018, Macheda membela klub Yunani itu. Hingga kini, per Transfermarkt, dia tercatat sudah mencetak 24 gol dari 55 laga lintas ajang.

Macheda tampak sedang kembali membangun kariernya. Dia kembali menemukan ketajamannya. Namun tiba-tiba, virus corona merebak.

]Hingga stori ini dinaikkan, dia masih sehat-sehat saja, tetapi jelas fenomena ini mengganggu momentumnya karena Liga Yunani juga ditangguhkan demi menekan penularan virus corona. Well, ketika semua telah kembali normal, semoga Macheda tak lagi kehilangan 'sentuhannya'.

Editor: Katondio Bayumitra Wedya

---

Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini.

Bagi yang mau nonton langsung siaran Liga Inggris, bisa ke Mola TV; dan bagi yang ingin merasakan kemeriahan Nobar Supersoccer, bisa cek list schedule-nya di SSCornerID. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.