Granit Xhaka

Adakah Faedah dari Mencemooh Pemain Klub yang Kita Idolakan?

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
12 Desember 2019 17:17 WIB
comment
93
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Granit Xhaka, pemain Arsenal. Foto: REUTERS/Eddie Keogh
zoom-in-whitePerbesar
Granit Xhaka, pemain Arsenal. Foto: REUTERS/Eddie Keogh
ADVERTISEMENT
Granit Xhaka dicemooh oleh pendukung klub yang dibelanya, Arsenal, di laga Premier League melawan Crystal Palace pada Oktober lalu. Alhasil, gelandang Swiss itu membalas cemoohan penggemar The Gunners dengan gestur menantang.
ADVERTISEMENT
Insiden itu berujung pada pencopotan jabatan kapten utama yang sempat diembannya sejak awal musim. Konsekuensi.
Terlepas dari benar atau salah respons Xhaka, sebenarnya buat apa, sih, suporter Arsenal mengejek pemain dari tim kesayangannya sendiri?
Ini juga pertanyaan buat penggemar tim lain, lho. Motivasinya apa mencemooh pemain yang membela tim favorit kita itu?
Oke, mungkin penyebabnya bisa jadi karena kita frustrasi, kesal, sebal karena si pemain itu bebal. Mungkin gara-gara dia juga tim kesayangan kita jadi enggak menang.
Di sisi lain, mungkin berharap, dengan diejek itu, si pemain bisa termotivasi untuk tampil lebih baik. Para pencemooh itu mungkin ingin si pemain besar karena cacian, kuat karena makian. Sebaliknya, pujian adalah racun.
ADVERTISEMENT
Namun, apakah cara itu efektif menjadi motivasi? Psikolog olahraga bernama Josephine Perry memberikan pendapatnya. Menurutnya, hal itu masih "belum jelas".
“Itu tergantung pada mentalitas dan karakteristik pribadi. Beberapa atlet mungkin bisa menjadikan cemoohan sebagai motivasi. Mereka terpacu membuktikan bahwa cemoohan yang ditujukan kepada mereka itu keliru," ujar Perry, dilansir The Guardian.
"Di sisi lain, ada atlet yang jadi merasa khawatir soal tempat mereka di tim [utama]. Bagi mereka yang suka menyenangkan orang-orang, mendengar banyak cemoohan orang malah bisa membuat mereka semakin parah selama bertanding,” lanjutnya.
Sementara itu, untuk tipe pemain atau atlet yang disebutkan pertama, bisa jadi efek cemoohan itu tidak akan berlangsung lama. Mereka yang menjadikan cemoohan sebagai bahan bakar motivasi bisa jadi capai sendiri kalau keseringan diejek.
ADVERTISEMENT
"Sebagai manusia, akan sangat sulit jika setiap kali Anda melangkah keluar lapangan, Anda tahu bahwa ada orang-orang yang tidak menyukai Anda," kata Perry.
Granit Xhaka harus kehilangan ban kaptennya. Foto: Glyn KIRK / AFP
Seorang filsuf bernama Julian Baggini memberikan perspektif yang tak kalah menarik. Dia beranggapan ada ketidakcocokan antara emosi penggemar dengan kenyataan yang ada.
"Saya sering menemukan betapa sering [para penggemar] yang diwawancarai mengeluarkan pernyataan kasar disertai ungkapan 'kami mau trofi juara'," ujar Baggini.
“Ada orang-orang yang mendukung klub yang jarang juara. Ada 20 tim [di Premier League] dan 19 di antaranya pasti gagal juara. Tampaknya ada ketidakcocokan antara emosi para suporter dengan kenyataan yang ada," lanjutnya.
“Kepercayaan yang beredar luas adalah jika percaya pada diri sendiri dan tidak menyerah, Anda akan berhasil. Masalahnya, kalau masih tetap gagal, Anda bakal menyalahkan diri sendiri. Kecenderungan terbesarnya adalah kalau gagal, ya, berarti salah banget," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Balik lagi ke kasus Xhaka vs suporter Arsenal. Sebenarnya apakah pihak yang disebut kedua sudah menilai kondisi klub kesayangan mereka secara objektif?
Maksudnya, apa iya, dengan skuat yang ada sekarang Arsenal bisa berprestasi? Apa iya, jika Xhaka mainnya bagus, Arsenal jadi berpeluang mengangkat trofi? Atau justru telah terjadi miskonsepsi?
Ini juga pertanyaan bagi penggemar klub lain. Silakan direnungi.
----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten