Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Air Mata Alireza Jahanbakhsh untuk Gol Perdananya di Premier League
29 Desember 2019 9:57 WIB
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kata siapa air mata itu hanya untuk wanita? Nyatanya, para pria juga berhak berurai air mata.
ADVERTISEMENT
Jangan bilang lemah, karena sebenarnya ada beberapa momen di mana air mata pria bisa deras bercucuran. Misalnya: Karena patah hati, karena hewan kesayangannya mati, bahkan karena prihatin melihat nasib Ibu Pertiwi.
Namun, kalau Alireza Jahanbakhsh lain cerita. Dia menangis haru karena akhirnya berhasil mencetak gol perdananya untuk Brighton and Hove Albion di Premier League.
Jahanbakhsh mencetak gol itu dalam laga pekan ke-20 Premier League 2019/20 kontra Bournemouth . Usai menerima umpan datar dari Neal Maupay, winger asal Iran itu melepas tembakan first time yang tak mampu dibendung Aaron Ramsdale.
Suporter tuan rumah yang memadati The Amex pun bersorak menyambut gol yang mengubah kedudukan jadi 1-0 untuk keunggulan The Seagulls pada menit 3 itu.
ADVERTISEMENT
Bayangkanlah rasanya mencetak gol pertamamu di Premier League , lalu setelah itu suporter timmu bersorak kegirangan, bahkan mungkin mengelu-elukan namamu. Pasti rasanya lebih dari sekadar 'merinding disko'.
Sesaat setelahnya, pemain 26 tahun itu langsung berlari ke arah suporter, tetapi langkahnya terhenti lalu dia menutupi wajahnya sambil menangis terharu. Akhirnya, penantian itu terwujud.
Asal tahu saja, hanya untuk mencetak sebiji gol itu saja, Jahanbaksh harus menunggu hingga laga ke-21-nya di Premier League atau laga ke-27-nya secara keseluruhan di lintas kompetisi bersama Brighton sejak ditransfer dari AZ Alkmaar pada Juli 2018.
Jahanbaksh sendiri tercatat menjadi pemain Iran ketiga yang mencetak gol dalam sejarah Premier League, setelah Ashkan Dejagah (Fulham) dan Andranik Teymourian (Bolton Wanderers).
ADVERTISEMENT
Asal tahu saja, laga Sabtu (29/12/2019) itu merupakan kesempatannya turun main untuk kali kedua, sekaligus yang pertama sebagai starter, di Premier League musim ini.
“Saya sudah berlatih dengan baik hari demi hari dan setiap kali saya mendapat kesempatan, saya ingin bisa berkontribusi," ujarnya dilansir Brighton and Hove Independent.
"Ini adalah masa yang sangat sulit bagi saya dan keluarga saya. Musim lalu bukan musim terbaik bagi saya. Musim ini, setengah musim saya tidak bermain. Tapi sekarang saya tenang, saya suka kota ini dan sudah punya hubungan yang sangat baik dengan rekan setim," lanjutnya.
Ya, pada dasarnya Jahanbaksh tiada beda dengan kebanyakan pemain Asia yang berlaga di Premier League. Dia kesulitan beradaptasi. Meski begitu, dia menolak menyerah.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, kehadiran Graham Potter yang kini membesut Brighton dinilainya sebagai hal positif. Dia merasa Potter lebih baik ketimbang Chris Hughton yang membesut dia dan rekan-rekannya musim lalu.
"Saya mengalami pasang surut musim lalu, mencoba untuk memperbaiknya. Musim ini rasanya lebih baik bersama manajer baru (Graham Potter). Dia ingin menggunakan pemain yang berbeda, tetapi saya telah berusaha keras selama latihan dan siap memanfaatkan kesempatan," kata Jahanbaksh.
Terkait gol perdananya, Jahanbaksh menilai golnya itu mampu meningkatkan kepercayaan diri rekan-rekannya.
"Itu adalah gol yang bagus menurut saya. Gol pertama yang membuat tim menjadi percaya diri dan selama sisa laga kami hampir mendominasi semua hal," ujarnya.
Hasil laga itu sendiri berakhir 2-0 untuk kemenangan Brighton usai Aaron Mooy mencetak gol pada menit 79, sedangkan Bournemouth tak mampu mencetak satu gol pun hingga laga usai.
ADVERTISEMENT
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League . Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer , gratis! Ayo buruan daftar di sini . Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV , dan jersey original.